DPRD Minta Penjualan Air ke Kapal Dievaluasi

id DPRD,Penjualan.Air,Kapal,adhya,tirta,evaluasi,kemarau,batam

Seberapa pun waduk ditambah, tidak akan cukup. Justru kepentingan suplai ke masyarakat terabaikan, karena jual ke sana lebih besar
Batam (Antara Kepri) - Komisi III DPRD Kota Batam Kepulauan Riau meminta Badan Pengusahaan Kawasan Batam dan perusahaan air Adhya Tirta Batam mengevaluasi penjualan air ke kapal-kapal asing, mengingat saat ini warga setempat sedang kesulitan air bersih.

"Air masuk ke kapal banyak. Logistik ke kapal-kapal, itu harus dievaluasi," kata anggota Komisi III DPRD Batam Edward Brando dalam rapat dengar pendapat bersama BP Kawasan Batam di Batam, Rabu.

Ia meminta BP Kawasan dan Adhya Tirta Batam (ATB) lebih bijaksana dalam memanfaatkan air bersih di saat musim kemarau seperti sekarang.

Jangan sampai, ATB mengutamakan penjualan ke kapal asing ketimbang memenuhi kebutuhan masyarakat Batam.

"Kalau itu legal, maka mengurangi hak rakyat," kata Edward.

Ketua Komisi III Djoko Mulyono meminta BP Kawasan dan ATB untuk fokus dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, ketimbang mencari keuntungan dari penjualan air ke kapal-kapal asing.

"Seberapa pun waduk ditambah, tidak akan cukup. Justru kepentingan suplai ke masyarakat terabaikan, karena jual ke sana lebih besar," kata dia.

Di tempat yang sama, Direktur Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Tato Wahyu mengatakan belum mengetahui volume air bersih yang dijual ke kapal-kapal asing.

"Saya justru belum tahu, saya akan cek hari ini," kata dia.

Bila memang ada air bersih dijual ke kapal-kapal asing yang singgah di Batam, maka BP Kawasan memintanya agar hermat dalam penggunaan air.

"Jangan masyarakat saja yang disuruh hemat," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui produksi air baku di seluruh waduk mengalami penurunan.

Penurunan produksi air disebabkan berkurangnya intensitas hujan di kota itu. Padahal hujan adalah satu-satunya sumber air baku, melalui tadah hujan.

Ketersediaan air bersih di sejumlah waduk juga menyusut, antara lain Dam Sei Harapan turun 3,82 meter serta Dam Sei Ladi turun 2,79 meter.

Dan untuk mengantisipasi krisis air, ATB memberlakukan distribusi bergilir air bersih di beberapa daerah di Batam, seperti sebagian Tiban dan Sekupang mulai Selasa (1/9). (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE