Perombakan Komisi DPRD Natuna Dead Lock

id dprd Natuna, dead lock pemilihan ketua komisi

Natuna ( Antara Kepri ) - Perombakan Komisi di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Natuna berakhir dead lock.

Rapat perombakan Komisi dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD, Batu Hiram, Ranai, Natuna, Senin malam.

Rapat yang dihadiri semua Anggota, dimulai jam 19.30 WIB dan berakhir pada jam 22.45 WIB. Sesuai aturan perombakan komisi harus dilakukan setiap 2,5 tahun sekali.

" saat ini komisi sudah wajib dirombak, kita sudah lebih dari dua tahun ". Kata Yusripandi, Ketua DPRD Kabupaten Natuna saat diminta keterangan usai menutup acara tersebut.

Menurut dia, tidak ada fraksi yang salah atas kondisi tersebut, semua Fraksi berhak menyampaikan usulan satu nama atau lebih dari masing - masing fraksi untuk berada di Komisi sesuai dengan jumlah kursi.

Namun menururnya yang terjadi tidak seimbang dan tidak sesuai dengan komposisi, akhirnya rapat berakhir dead lock.

" Kita ada 3 Komisi, dari fraksi Demokrat dan PAN tidak ada masalah dengan hal tersebut, kita masukan semua, karena kita ada tiga ". Kata Yusripandi selaku ketua yang juga kader dari partai Demokrat tersebut.

Ia juga mengatakan dari Golkar tidak menyampaiakan full karena satu telah berada di unsur pimpinan, sedangkan dari fraksi PNR empat orang, mereka bisa mengajukan dua orang dalam satu komisi tetapi sayangnya dua dari PNR semuanya ke Komisi l.

" Karena kita ada 6 fraksi, harusnya Komisi l itu hanya 6 orang, tetapi dari fraksi PNR, mereka semua menempatkan pada komisi l, akhirnya menjadi tujuh, sementara komisi lll tinggal 4 orang, tidak seimbang " Kata dia.

Salah satu langkah yang akan dilakukan menurut dia, merubah Tatip, saat ini Komisi l berjumlah 6 orang, Komisi ll 6 orang dan Komisi lll 5 orang.

" Komposisi 6,6,5, bisa saja akan berubah menjadi 5,6,6 dan penyusunan dilakukan sekaligus dengan pemilihan ketua Komisi secara musyawarah pada tingkat komisi masing - masing, jika tidak ada kesepakatan, bisa dilakukan poting umum". Ungkasnya.

Saat ditanya Kenapa komisi l menjadi rebutan, ia juga tidak mengerti.

" Kondisi ini tidak dibuat - buat, memang kondisinya seperti itu, keutungan menduduki komisi satu saya juga tidak tahu, komisi ini membidangi Pemerintahan, Pendidikan, Kesehatan, dan Hukum ". Ucapnya.

Diketahui yang ikut dalam perebutan posisi anggota komisi l adalah, Baharudin dari fraksi Demokkrat, Joharis Ibro dari PAN, Jarmin dari Gernas, Heri Marka dari Golkar, Raja Marzuni dari PPP, sedangkan dari PNR Wan Sofian dan Rusdi.

Menurut Yusripandi, rapat lanjutan pembentukan komisi akan dilakukan kembalin akhir bulan ini dan paling lambat bulan depan. ( Antara )





Editor : Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE