BPJSTK Serahkan 5000 KPJ peserta GN Lingkaran

id bpjstk,serahkan,kpj,peserta,gn,lingkaran

BPJSTK Serahkan 5000 KPJ peserta GN Lingkaran

Kepala BPJSTK Batam Nagoya Surya Rizal memberikan kartu kepesertaan secara simbolis kepada salah seorang pekerja rentan. (foto: Istimewa)

Pekerja rentan sebagian besar merupakan pekerja informal dengan penghasilan harian yang hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya saja
Batam (Antara Kepri) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Batam Nagoya menyerahkan lima ribu kartu peserta kepada pekerja rentan di saat upacara peringatan hari jadi Kota Batam ke-188 dan diserahkan Wali Kota Batam Muhammad Rudi. 

Rudi, di Batam, Provinsi Kepulauan, Senin, mengatakan para pekerja rentan yang terdiri dari forum mubaligh, guru TPQ, imam masjid dan RT/RW hinterland itu didaftarkan  melalui Program gerakan nasional (GAN) Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan hasil dari bantuan corporate social responsibility (CSR) PT Bank Riau Kepri.

"Penyaluran dana CSR kepada para pekerja rentan ini kali kedua yang dilaksanakan PT Bank Riau Kepri kepada BPJS Ketenagakerjaan melalui program GN Lingkaran sepanjang tahun 2017," katanya. Ia mengatakan sebelumnya PT Bank Kepri juga mendaftarakan sekitar 20 ribu pekerja yang bekerja disektor informal dan para tenaga kerja honorer di Riau kedalam program GN Lingkaran BPJSTK.

Direktur Utama Bank Riau Irvandi Gustari mengatakan kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian sosial PT Bank Riau Kepri kepada lingkungan sekitar khususnya para pekerja . 

“Dengan mendaftarkan para pekerja tersebut kedalam Program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) , kita berharap para pekerja rentan tersebut bisa mendapatakan perlindungan dari resiko sosial selama enam bulan kedepan," katanya. Sehingga kedepannya mereka menyadari pentingnya jaminan sosial tersebut. 

Direktur Pengembangan Investasi Langsung BPJSTK Amran Nasution mengatakan program itu merupakan inovasi sosial dari pihaknya yang bertujuan untuk membantu perlindungan pekerja rentan melalui donasi pembayaran iuran jaminan sosial dari dana CSR perusahaan-perusahaan atau sumbangan individual.

“Pekerja rentan sebagian besar merupakan pekerja informal dengan penghasilan harian yang hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya saja," ujarnya. Karena itu dengan adanya GN Lingkaran tersebut bisa membantu mereka untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial dari BPJS TK. 

Ia berharap agar program tersebut menjadi solusi bagi banyak perusahaan– perusahaan besar untuk menyalurkan dana CSR kearah yang lebih bermanfaat.
BPJSTK katanya akan terus  membuka kesempatan dan mengajak perusahaan-perusahaan untuk bisa menyalurkan bantuan dana  CSR mereka melalui program GN Lingkaran, agar kesejahteraan bagi seluruh pekerja Indonesia dapat tercapai. 

Sampai November tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan membukukan hasil investasi senilai Rp 24,48 triliun. Jumlah tersebut mencapai 98,55 persen dari target hasil investasi tahun ini yang Rp 24,84 triliun. Sedangkan, yield on investment (YoI) tercatat 9,43 persen dalam 11 bulan di tahun ini. Selain itu BPJS Ketenagajerjaan juga telah membukukan dana kelolaan Rp 305 triliun. Dana itu ditempatkan surat utang dengan porsi 62 persen, deposito 12 persen, saham 14 persen, reksadana 8 persen dan sisanya investasi lain. 

Dana kelolaan tersebut  dihimpun dari 25,4 juta peserta aktif di seluruh Indonesia. Jumlah peserta ini lebih sedikit ketimbang  dari data jumlah pekerja versi Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang mencapai 80 juta. Khusus di kota Batam jumlah peserta tenaga kerja aktif mencapai 251.354 orang terdiri dari tenaga kerja aktif Penerima Upah  (PU) 227.446 peserta dan tenaga kerja aktif Bukan Penerima Upah  (BPU) 23.908 peserta.

Sampai akhir tahun 2017, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan peserta aktif 25,2 juta. Angka tersebut meningkat dari Desember tahun lalu sebanyak 22,6 juta. Kedepannya BPJS Ketenagakerjaan tetap optimis akan lebih baik. 

Tahun depan, BPJS Ketenagakerjaan yakin akan menggaet banyak peserta aktif, apa saat ini telah diluncurkan aplikasi digital Penggerak Jaminan Sosial (Perisai). "Sistem aplikasi perisai ini akan kami tembak ke pelaku-pelaku ekonomi digital," tutup Amran.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan santunan secara simbolis Rp24.102.259 kepada Nurmintan Nainggolan selaku  ahli waris peserta yang mengalami musibah meninggal dunia dan peggantian biaya pengobatan di RS Sakit Trauma Center, yang besaranya telah mencapai Rp195.537.137 atas nama Edy Syahrizal, peserta yang mengalami kecelakaan kerja.

Acara tersebut dihadiri Direktur Pengembangan Investasi  BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbarriau, Budiono, Direktur Utama PT Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari dan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya, Surya Rizal.(Antara)

Editor:Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE