SMAN 1 Singkep aplikasikan pendidikan demokrasi di sekolah

id SMAN 1 Singkep,Pemilihan ,Pendidikan demokrasi,Sekolah,OSIS

SMAN 1 Singkep aplikasikan pendidikan demokrasi di sekolah

Kampanye penyampaian visi misi pemilihan ketua OSIS SMAN 1 Singkep. (Antaranews Kepri/Nurjali)

Kita juga ingin mengenalkan sistim politik yang baik di era demokrasi ini karena politik itu, pencitraan dari demokrasi yang tidak dapat dilepaskan
Lingga (Antaranews Kepri) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Singkep, mengaplikasikan pendidikan demokrasi dengan menggelar pemilihan langsung ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) layaknya pemilihan kepala daerah atau presiden dan wakil presiden yang bersifat langsung, umum bebas dan rahasia, dimulai dengan kampanye penyampaian visi dan misi.

"Tadinya ada tiga pasangan calon, dengan keterwakilan perempuan di tiga-tiga pasangan tersebut," kata Humas SMA Negeri 1 Singkep Mariono kepada Antara, Selasa.

Adapun ketiga pasangan calon yang didominasi calon perempuan tersebut, antara lain pasangan Afrilia Darmayanti-Suhardiman, Wulandari-Nadia Franela dan Moch Legawa-Allit Albandika.

Kegiatan ini menurutnya merupakan penerapan demokrasi yang dimulai dari sekolah, SMA Negeri 1 Singkep ingin mengaplikasikan pendidikan demokrasi di sekolah sebagai pendidikan politik bagi anak-anak usia sekolah.

Selain itu, menurutnya kegiatan tersebut sebagai bagian dari simulasi Pemilihan Umum (Pemilu) yang mana, anak-anak di sekolah saat ini masih minim tentang informasi pengetahuan Pemilihan Umum.

Kondisi politik yang selama ini menakutkan dan mendapat penilaian negatif, bagi sebagian orang karna praktek politik yang kurang baik diharapkan dapat dievaluasi di tingkat anak sekolah.

"Kita juga ingin mengenalkan sistim politik yang baik di era demokrasi ini karena politik itu, pencitraan dari demokrasi yang tidak dapat dilepaskan," sebutnya.

Kegiatan yang diawali dengan masa kampanye tersebut, dilanjutkan dengan pembagian surat suara dan masa pencoblosan di kotak suara yang dilaksanakan di sela-sela waktu istirahat tanpa menganggu jam pelajaran.

Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah, siswa lebih dapat memahami tentang demokrasi di lingkungan sekolah.

Selain itu siswa dapat belajar tentang kepemimpinan dan penerapan sistem demokrasi yang dimulai dari sekolah. Sehingga anak-anak di SMA yang sebagian dari mereka telah memiliki hak suara, dapat mencerna kegiatan tersebut dan memaknai sistem demokrasi di Indonesia dengan memberikan pendidikan politik yang baik di kalangan masyarakat.

Merespon kegiatan tersebut, Komisioner Bawaslu Kabupaten Lingga Ardi Aulia mengapresiasi kegiatan pemilihan ketua OSIS di SMA Negeri 1, menurutya apa yang telah dilakukan di Sekolah ini diharapkan dapat membantu sosialisasi pendidikan politik untuk pemilu yang berintegritas yang dimulai dari pemilih pemula.

"Kami sendiri juga melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, tapi dengan adanya pola seperti ini disekolah tentu sangat baik untuk pendidikan politik menuju pemilu yang berintegritas," sebutnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE