Tanjungpinang (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tanjungpinang, Kepri melepas ekspor produk santan kelapa (coconut milk organic) di wilayah Kabupaten Bintan ke negara Jerman, Sabtu.
Total ekspor sebanyak 4.321 kaleng atau 24,8 ton setara dengan nilai invoice sebesar Rp673 juta. Produk kelapa olahan tersebut diproduksi oleh PT. Bionesia Organic Foods.
"Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan terhadap komoditas pertanian berupa santan kelapa yang akan di ekspor ke Jerman," kata Ainal Ikram selaku pejabat BKP Kelas II Tanjungpinang.
Ikram menyebut kalau ini merupakan ekspor yang ke kedua kalinya, di mana pada awal Januari 2020 kemarin, perusahan tersebut juga telah mengeskpor santan kelapa ke negara yang sama.
"Artinya, produk kelapa olahan berupa santan kelapa organik asal Kepri yang dikemas dalam kaleng begitu diminati Jerman," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyebut bahan baku kelapa organik diperoleh dari petani di sekitar Kepri, sekaligus menjadi kesempatan yang bagus bagi petani kelapa, bahwa kelapa mereka akan terus dibeli perusahaan, asalkan memenuhi standar organik yang telah ditetapkan.
Pihaknya turut menyampaikan, kendati di tengah pandemi wabah COVID-19 yang melanda beberapa negara di dunia. Petani harus terus tetap bertani untuk ketersediaan pangan dunia.
"Karantina Pertanian akan tetap melayani untuk memastikan kesehatan dan keamanan komoditas pertanian yang akan anda lalu lintaskan," tegasnya.
Berita Terkait
Barantin Kepri fasilitasi ekspor kelapa parut kering ke Yordania
Jumat, 22 November 2024 18:26 Wib
HNSI tingkatkan kualitas SDM melalui sertifikasi nelayan
Rabu, 20 November 2024 19:48 Wib
Karantina Kepri: Ekspor sarang burung walet lebih dari Rp32 triliun
Jumat, 15 November 2024 11:12 Wib
Upaya UMKM Kepri tembus pasar ekspor
Senin, 11 November 2024 14:22 Wib
DPRD Kepri minta kebutuhan lokal dipenuhi sebelum ekspor pasir laut
Minggu, 13 Oktober 2024 11:11 Wib
HNSI Kepri khawatirkan ekspor sedimen laut merugikan nelayan
Kamis, 10 Oktober 2024 10:04 Wib
Menteri Trenggono akui peminat pasir sedimentasi laut banyak
Selasa, 8 Oktober 2024 19:08 Wib
KPPBC Tanjungpinang dampingi ekspor perdana aromatic flavor mixture ke China
Kamis, 3 Oktober 2024 10:03 Wib
Komentar