Tanjungpinang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Riau menyatakan e-rekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada efektif untuk mencegah manipulasi perolehan suara peserta pilkada.
"Sistem yang dibangun 99,99 persen dapat mencegah manipulasi perolehan suara peserta pilkada, selain meringankan kerja jajaran KPU di tingkat TPS, kelurahan dan kecamatan," kata anggota KPU Kepri Widiyono Agung Sulistiyo di Tanjungpinang, Minggu.
Bercermin dari kasus Pemilu 2019 di Kepri, delapan dari 11 kasus yang ditangani Mahkamah Konstitusi berhubungan dengan perolehan suara. Ada pihak-pihak yang merasa dirugikan karena suara yang diperolehnya "dipindahkan" ke caleg lainnya.
"Kami tidak ingin hal serupa terjadi lagi. Melalui e-rekap, akurasi dari rekapitulasi sangat tinggi," ujarnya.
Agung mengemukakan simulasi terhadap penggunaan e-rekap sudah dilaksanakan sehari yang lalu. Simulasi e-rekap di kabupaten dan kota di Kepri berjalan lancar, meski tidak dapat dihadiri oleh seluruh Petugas Pemilihan Kecamatan (PPK), terutama di Batam, lantaran mencegah kerumunan.
Dalam waktu dekat seluruh PPK akan menggelar bimbingan teknis terkait penggunaan e-rekap kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Ini sistem baru sehingga perlu koordinasi secara matang agar dapat dilaksanakan secara maksimal," tuturnya.
Di Kepri, katanya, sekitar 100 TPS tidak dapat melaksanakan e-rekap karena tidak ada jaringan internet, namun hasil penghitungan suara dapat direkap di TPS terdekat yang memiliki jaringan internet.
Untuk rekapitulasi secara manual tetap dilakukan, dan lampirannya diserahkan kepada Bawaslu dan peserta pilkada.
"Peserta pilkada dan Bawaslu kurang yakin dengan sistem e-rekap sehingga khusus untuk TPS yang tidak memiliki jaringan internet tetap dilakukan secara manual," tuturnya.
Berita Terkait
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Jokowi dukung inisiatif Prabowo-Gibran untuk rangkul seluruh komponen
Kamis, 25 April 2024 11:24 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
NasDem dan PKS masih kaji langkah politik di pemerintahan Prabowo-Gibran
Rabu, 24 April 2024 18:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Komentar