Lingga (ANTARA) - Desa Tanjungharapan yang terletak di Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga melaksanakan kegiatan Talam Sehidang salah satu tradisi budaya Melayu di Kabupaten Lingga, yang sudah mulai punah seiring perkembangan zaman saat ini.

Kepala Desa Tanjung Harapan Irwan mengatakan dalam makna Melayu, talam sehidang memiliki arti wadah hidang adalah sajian keragaman atau wadah yang disajikan yang di dalamnya terdapat keragaman diantaranya kebersamaan, kekompakan dan kekeluargaan (mengutamakan nilai gotong royong).

"Kalau dulu ini sering sekali kita temukan saat dalam pelaksanaan pesta nikah kawin, dan acara-acara adat besar yang digelar," ujar Irwan.

Namun seiring perkembangan zaman, adat makan talam sehidang ini mulai punah dan digantikan dengan model terkini yang ke barat-baratan atau diistilahkan dengan makan prasmanan dimana penyajiannya diambil sendiri-sendiri.

"Untuk itu kami melaksanakan ini yang kami padukan dengan beberapa kegiatan dan stand makanan dan hiburan," ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, juga menampilkan beberapa lomba diantaranya lomba memasak gubal dan lomba mewarnai untuk anak-anak, serta  gerai dan kerajinan. 

Kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya kebersamaan, kekompakan dan kekeluargaan ini juga mengajak beberapa desa tetangga dan kelurahan yang ada di Kecamatan Singkep.

Sementara itu Bupati Lingga Muhammad Nizar yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, menurut Muhammad Nizar kegiatan itu tentunya dapat menjadi icon dari Desa Tanjung Harapan. Dan ke depan meminta agar pelaksanaan kedepannya dapat dikoordinasikan, baik itu dengan Lembaga Adat Melayu maupun Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga. 

"Jadikan ini ikon Tanjung Harapan. Kabupaten Lingga tidak akan mengambil kegiatan ini. Apa pemerintah daerah bisa bantu, dapat disampaikan," ujar Nizar dalam kegiatan tersebut.

Pewarta : Nurjali
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024