Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat seluruh kabupaten di wilayah itu nihil kasus aktif COVID-19 setelah satu orang warga Kabupaten Bintan dinyatakan sembuh.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara, di Kota Tanjungpinang, Senin, mengatakan, empat kabupaten yakni Kepulauan Anambas, Lingga, Natuna dan Karimun sebelumnya bertahan nihil kasus aktif COVID-19, kemudian Bintan menyusul setelah satu orang pasien di daerah itu, sembuh.


"Di Kepri tinggal dua kota yang masih ada pasien COVID-19. Di Tanjungpinang sebelumnya sempat nihil kasus aktif, kemudian muncul satu kasus baru, begitu pula di Kota Batam sekarang ada dua pasien COVID-19," kata Sekda Kepri.

Baca juga:
BKKBN cegah kekerdilan melalui program Dashat di Batam

Persib Bandung jalani laga persahabatan lawan Tim Singapura di Batam

Adi mengemukakan, penambahan kasus aktif COVID-19 di Kepri jarang terjadi. Penambahan kasus aktif di Kepri juga relatif sedikit. Kasus kematian juga jarang terjadi. Sementara pasien COVID-19 lebih cepat sembuh.

"Dari hasil penelitian Kemenkes rata-rata pasien tertular Omicron, varian COVID-19," ujarnya.

Tiga kabupaten, yakni Kepulauan Anambas, Lingga dan Natuna lebih dari empat pekan bertahan nihil kasus aktif COVID-19. Bahkan Lingga sudah ditetapkan sebagai Zona Hijau.

Sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Kepri masih bertahan sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah.

"Mudah-mudahan seluruh pasien segera sembuh, dan tidak ada penambahan kasus baru sehingga dapat ditetapkan sebagai Zona Hijau," ucapnya.


Baca juga:
Bakamla evakuasi 20 kontainer dari kapal yang karam di Selat Malaka

Persib tetapkan Batam sebagai pemusatan latihan di Batam selama sepekan

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Tjetjep Yudiana mengingatkan warga untuk tetap menggunakan masker di ruang publik yang tertutup untuk mencegah penularan COVID-19 dan virus lainnya.

"Di ruang terbuka yang ramai juga harus menggunakan masker agar tidak masuk virus, bakteri dan kuman saat berinteraksi," imbaunya.

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024