Tanjungpinang (ANTARA) - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) Lis Darmansyah dan Raja Ariza mengusung visi-misi "Bima Sakti" pada saat mendaftar pilkada serentak 2024 di kantor KPU setempat.
Lis Darmansyah menyebut tagline Bima Sakti ialah kepanjangan dari Berbudaya, Indah Melayani, Aman, Sejahtera, Agamis, Kreatif, Teknologi, dan Integritas.
"Kita ambil contoh teknologi, di mana ke depan semua pelayanan publik seperti berobat di puskesmas menggunakan sarana teknologi, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman antara masyarakat dan aparaturnya," kata Lis kepada wartawan di Kantor KPU Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: Rahma-Rizha ingin melanjutkan program seragam gratis di Tanjungpinang
Selain itu, kata dia, pasangan Lis-Raja juga fokus pada tiga hal apabila dipercaya memimpin Tanjungpinang dalam lima tahun mendatang.
Ia merinci pertama itu program pengentasan kemiskinan, karena saat ini angka kemiskinan di Tanjungpinang mencapai sembilan persen atau tertinggi nomor dua se-Kepri setelah Kabupaten Lingga.
Ia mengaku akan melakukan sensus ulang terhadap data kemiskinan guna mengidentifikasi persoalan kemiskinan di Tanjungpinang.
Dia memprediksi angka riil kemiskinan di Tanjungpinang di angka 12 persen. Hal ini dibuktikan ketika pemerintah menyalurkan bantuan-bantuan sosial, namun masih banyak warga yang komplain tidak mendapat bagian.
Baca juga: Pemilihan Bupati Natuna hanya diikuti dua bakal pasangan calon
"Makanya tugas utama kami melakukan sensus ulang, kalau sudah dapat angka benarnya, Insya Allah anggaran kemiskinan akan kita tingkatkan, kalau anggaran sedikit mustahil kemiskinan bisa diturunkan," ujarnya.
Program kedua, katanya, ialah pemberdayaan masyarakat. Salah satunya bagaimana menghidupkan sektor ekonomi masyarakat seperti UMKM.
Kemudian, memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku usaha atau personal, sehingga ekonomi meningkat dan kemiskinan bisa diatasi.
Selanjutnya, Lis-Raja fokus pada program pemerataan pembangunan, sebab masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi terkait pembangunan di Tanjungpinang.
Baca juga: Bawaslu Kepri nyatakan pendaftaran pilkada 2024 lancar dan kondusif
"Seperti pembangunan jalan, drainase hingga lampu jalan," kata Lis.
Di samping itu, lanjut Lis, pihaknya juga berupaya menggratiskan biaya pendidikan tingkat SD dan SMP.
Ia mencontohkan ke depan tak ada lagi pembebanan biaya lembar kerja siswa (LKS) kepada orangtua siswa, sehingga biaya-biaya pendidikan yang tidak ditanggung sekolah akan dibebani kepada pemerintah daerah.
"Termasuk pelayanan kesehatan, kalau ada obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, akan ditanggung pemerintah daerah," katanya pula.
Baca juga:
Rudi-Rafiq komitmen tingkatkan investasi untuk kurangi pengangguran Kepri
KPU Batam sebut satu lagi calon kepala daerah akan daftar Kamis
Mantan Wali Kota Tanjungpinang periode 2013-2018 itu pun optimistis bisa memenangkan kontestasi politik pilkada serentak tanggal 27 November 2024.
Pasangan Lis-Raja didukung sembilan partai politik yaitu, PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKB, Hanura, PPP, Gelora, Perindo dan Ummat.
Kesembilan parpol pendukung Lis-Raja terdiri dari PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Hanura, PPP, Gelora, Perindo, dan Ummat.
Lis Darmansyah menyebut tagline Bima Sakti ialah kepanjangan dari Berbudaya, Indah Melayani, Aman, Sejahtera, Agamis, Kreatif, Teknologi, dan Integritas.
"Kita ambil contoh teknologi, di mana ke depan semua pelayanan publik seperti berobat di puskesmas menggunakan sarana teknologi, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman antara masyarakat dan aparaturnya," kata Lis kepada wartawan di Kantor KPU Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: Rahma-Rizha ingin melanjutkan program seragam gratis di Tanjungpinang
Selain itu, kata dia, pasangan Lis-Raja juga fokus pada tiga hal apabila dipercaya memimpin Tanjungpinang dalam lima tahun mendatang.
Ia merinci pertama itu program pengentasan kemiskinan, karena saat ini angka kemiskinan di Tanjungpinang mencapai sembilan persen atau tertinggi nomor dua se-Kepri setelah Kabupaten Lingga.
Ia mengaku akan melakukan sensus ulang terhadap data kemiskinan guna mengidentifikasi persoalan kemiskinan di Tanjungpinang.
Dia memprediksi angka riil kemiskinan di Tanjungpinang di angka 12 persen. Hal ini dibuktikan ketika pemerintah menyalurkan bantuan-bantuan sosial, namun masih banyak warga yang komplain tidak mendapat bagian.
Baca juga: Pemilihan Bupati Natuna hanya diikuti dua bakal pasangan calon
"Makanya tugas utama kami melakukan sensus ulang, kalau sudah dapat angka benarnya, Insya Allah anggaran kemiskinan akan kita tingkatkan, kalau anggaran sedikit mustahil kemiskinan bisa diturunkan," ujarnya.
Program kedua, katanya, ialah pemberdayaan masyarakat. Salah satunya bagaimana menghidupkan sektor ekonomi masyarakat seperti UMKM.
Kemudian, memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku usaha atau personal, sehingga ekonomi meningkat dan kemiskinan bisa diatasi.
Selanjutnya, Lis-Raja fokus pada program pemerataan pembangunan, sebab masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi terkait pembangunan di Tanjungpinang.
Baca juga: Bawaslu Kepri nyatakan pendaftaran pilkada 2024 lancar dan kondusif
"Seperti pembangunan jalan, drainase hingga lampu jalan," kata Lis.
Di samping itu, lanjut Lis, pihaknya juga berupaya menggratiskan biaya pendidikan tingkat SD dan SMP.
Ia mencontohkan ke depan tak ada lagi pembebanan biaya lembar kerja siswa (LKS) kepada orangtua siswa, sehingga biaya-biaya pendidikan yang tidak ditanggung sekolah akan dibebani kepada pemerintah daerah.
"Termasuk pelayanan kesehatan, kalau ada obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, akan ditanggung pemerintah daerah," katanya pula.
Baca juga:
Rudi-Rafiq komitmen tingkatkan investasi untuk kurangi pengangguran Kepri
KPU Batam sebut satu lagi calon kepala daerah akan daftar Kamis
Mantan Wali Kota Tanjungpinang periode 2013-2018 itu pun optimistis bisa memenangkan kontestasi politik pilkada serentak tanggal 27 November 2024.
Pasangan Lis-Raja didukung sembilan partai politik yaitu, PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKB, Hanura, PPP, Gelora, Perindo dan Ummat.
Kesembilan parpol pendukung Lis-Raja terdiri dari PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Hanura, PPP, Gelora, Perindo, dan Ummat.