Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara PDI Perjuangan Aryo Seno Bagaskoro mengungkap alasan partainya memecat Effendi Simbolon karena yang bersangkutan berseberangan dengan cita-cita, gagasan, nilai, dan prinsip yang dipegang partai.
Menurut Seno, kader PDI Perjuangan semestinya menjalin komunikasi politik sejalan dengan prinsip yang dipegang partai. Namun Effendi Simbolon tidak melakukannya.
"Maka dalam case (kasus) Pak Effendi Simbolon ini tidak pernah sekalipun partai tidak tegas dalam mengambil sikap apabila berkaitan dengan prinsip-prinsip value itu," kata Seno di Jakarta, Ahad.
Seno mengatakan Effendi Simbolon melakukan pertemuan dengan presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dalam masa Pilkada 2024. Diketahui bahwa Jokowi mendukung pasangan calon kepala daerah yang berbeda usungan dengan PDI Perjuangan, terutama di DKI Jakarta.
"Pak Effendi Simbolon ini bertemu dan berkomunikasi dengan Pak Jokowi. Ini beda persoalan kalau dengan yang lain-lain, dengan tokoh politik yang lain, tetapi ini bertemu dengan Pak Jokowi, sebelum mengambil suatu langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," kata Seno.
Sebelumnya, PDI Perjuangan resmi memecat Effendi Simbolon karena memberikan dukungan kepada calon kepala daerah yang tidak didukung partainya, yaitu Ridwan Kamil-Suswono.
"Benar, yang bersangkutan sudah dipecat dari anggota partai karena pelanggaran kode etik, disiplin partai, dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat di Jakarta, Sabtu (30/11).
Berdasarkan Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan, Effendi dipecat karena tidak mengindahkan instruksi DPP PDI Perjuangan terkait dengan rekomendasi pasangan calon pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDI Perjuangan pecat Effendi Simbolon karena berseberangan prinsip