Batam (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri menangkap seorang anggota Provost Kepolisian Resor Kota Tanjungpinang atas dugaan terlibat tindak pidana penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri) Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad dikonfirmasi ANTARA di Batam, Senin malam, membenarkan penangkapan anggota Provost tersebut.
"Benar, hasil konfirmasi dengan Dirnarkoba Polda Kepri Kombes Pol. Anggoro Wicaksono, saat ini penyidik sedang mendalami tentang keterlibatannya,” kata Pandra.
Ia mengatakan Polda Kepri akan memberikan penjelasan secara resmi pada Selasa (11/3) setelah semua data terkumpul.
Baca juga: Pemkab Natuna janji bayarkan TPP ASN November dan Desember 2024
"Kami sedang siapkan data resminya, besok (Selasa, 11/3) kami sampaikan detailnya," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, seorang anggota Provost Polresta Tanjungpinang berinisial SS ditangkap jajaran Subdit II Ditresnarkoba Polda Kepri.
Anggota provost tersebut ditangkap terkait dugaan peredaran narkoba jenis sabu. SS ditangkap di sebuah kos-kosan di kawasan Sei Panas, Kota Batam, pada tanggal 5 Maret 2025.
Penangkapan tersebut terkait hasil pengembangan yang dilakukan Ditresnarkoba Polda Kepri dari pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba oleh petugas Bea Cukai Batam di Pelabuhan Internasional Batam Centre, dengan barang bukti sabu seberat 185 gram.
SS ditangkap bersama seorang pelaku lainnya perempuan berinisial AA.
Baca juga: Polsek Belakangpadang-Batam panen jagung hasil program ketahanan pangan
Penangkapan ini menambah daftar jumlah anggota polisi di jajaran Polda Kepri yang terlibat tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
Pada September 2024, sebanyak 10 orang anggota Satresnarkoba Polresta Barelang ditangkap dan disidang etik terkait penyalahgunaan wewenang menyisihkan barang bukti sabu seberat 1 kilogram.
Saat ini 10 orang anggota Polri tersebut sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Batam setelah dijatuhi sanksi pemecatan.
Pekan lalu, Divisi Propam Polda Kepri menyidangkan sembilan orang anggota Ditresnarkoba yang diduga melakukan pemerasan terhadap tersangka penyalahgunaan narkoba dan menyarankan mengajukan pinjaman daring.
Dua dari sembilan orang anggota Polri dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan dan tujuh orang lainnya disanksi demosi.
Baca juga:
Disperindag Batam pastikan isi kemasan MinyaKita sesuai takaran
Pelni Tanjungpinang ajak warga gunakan e-check in dan e-boarding