Batam (Antaranews Kepri) - Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Provinsi Kepulauan Riau yakin dapat mendatangkan 70 persen wisatawan mancanegara dari Singapura dan Malaysia untuk mengunjungi destinasi pariwisata prioritas (DPP) Borobudur.
Ketua ASITA Provinsi Kepri Andika Lim mengatakan, pihaknya akan melakukan promosi untuk menjual paket wisata Borobudur kedua negara tetangga tersebut.
"Ini adalah upaya kita untuk membantu menaikan jumlah wisman yang mengunjungi Borobudur," kata Andika di Batam, Jumat (26/10)..
Andika menuturkan, ASITA Kepri akan mulai menjual paket wisata setelah mendapatkan kepastian harga paket dari Kemenpar dan ASITA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami yakin bisa menjual Borobudur karena sudah sangat dikenal terutama di kalangan penganut umat Budhis. Singapura banyak masyarakatnya yang Budhis," ujarnya.
Menurut dia, ASITA Kepri tidak berharap para wisman tersebut melakukan perjalan terlebih dahulu ke Kota Batam. Justru ASITA Kepri katanya mengharapkan para turis tersebut dapat melakukan perjalanan langsung dari negaranya ke Borobudur.
"Kami membantu menawarkan paket perjalanannya dan mereka bisa langsung ke Borobudur atau istilah direct flight," paparnya.
ASITA Kepri lanjutnya, per Agustus kemarin sudah mendatangkan sekitar 1,6 wisman dan khusus untuk Kota Batam jumlahnya sudah mencapai 1,2 juta wisman.
Andika yakin, hingga akhir tahun nanti Kota Batam bisa berkontribusi untuk mendatangkan wisman hingga 1,8 juta orang.
Sementara, Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengatakan, dari kabupaten/kota di wilayah tersebut, Kota Batam memang paling banyak berkontribusi mendatangkan wisman.
"Dengan enam pintu masuk, kontribusi Kota Batam dalam mendatangkan wisman mencapai 75 persen," katanya. Namun lanjutnya, dalam waktu dekat, jumlah kunjungan wisman ke Kota Batam dapat disaingi Kabupaten Bintan.
"Saat ini Bintan sedang berbenah dan sudah ada beberapa destinasi unggulan yang kerap didatangi wisman," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Wawan, mengatakan, pihaknya memiliki misi untuk mendorong peningkatan wisnus melalui penjualan paket-paket wisata ke Borobudur.
Kata dia, misi penjualan DPP Borobudur dengan memfasilitasi 10 industri pariwisata dari Yogjakarta dan Jawa Tengah sebagai seller untuk bertemu bisnis dalam table top dengan sekitar 70 industri pariwisata Provinsi Kepri sebagai buyer.
Wawan menambahkan, tahun ini target kunjungan wisnus ke objek wisata Borobudur sebanyak 4,3 juta dan akan meningkat menjadi 5 juta di 3019.
Kata dia, dipilihnya Kota Batam sebagai tempat untuk memasarkan paket wisata Borobudur dengan mempertimbangkan unsur 3A.
Yaitu atraksi, amenitas dan aksebilitas serta terutama untuk konektivitas penerbangan langsung dari Bagam ke Semarang, Jawa Tengah maupun ke Yogyakarta.
Saat ini kata Wawan, penerbangan dari Batam ke Semarang tercatat enam kali penerbangan sehari dan Yogyakarta 23 kali penerbangan.
Ketua ASITA Provinsi Kepri Andika Lim mengatakan, pihaknya akan melakukan promosi untuk menjual paket wisata Borobudur kedua negara tetangga tersebut.
"Ini adalah upaya kita untuk membantu menaikan jumlah wisman yang mengunjungi Borobudur," kata Andika di Batam, Jumat (26/10)..
Andika menuturkan, ASITA Kepri akan mulai menjual paket wisata setelah mendapatkan kepastian harga paket dari Kemenpar dan ASITA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami yakin bisa menjual Borobudur karena sudah sangat dikenal terutama di kalangan penganut umat Budhis. Singapura banyak masyarakatnya yang Budhis," ujarnya.
Menurut dia, ASITA Kepri tidak berharap para wisman tersebut melakukan perjalan terlebih dahulu ke Kota Batam. Justru ASITA Kepri katanya mengharapkan para turis tersebut dapat melakukan perjalanan langsung dari negaranya ke Borobudur.
"Kami membantu menawarkan paket perjalanannya dan mereka bisa langsung ke Borobudur atau istilah direct flight," paparnya.
ASITA Kepri lanjutnya, per Agustus kemarin sudah mendatangkan sekitar 1,6 wisman dan khusus untuk Kota Batam jumlahnya sudah mencapai 1,2 juta wisman.
Andika yakin, hingga akhir tahun nanti Kota Batam bisa berkontribusi untuk mendatangkan wisman hingga 1,8 juta orang.
Sementara, Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengatakan, dari kabupaten/kota di wilayah tersebut, Kota Batam memang paling banyak berkontribusi mendatangkan wisman.
"Dengan enam pintu masuk, kontribusi Kota Batam dalam mendatangkan wisman mencapai 75 persen," katanya. Namun lanjutnya, dalam waktu dekat, jumlah kunjungan wisman ke Kota Batam dapat disaingi Kabupaten Bintan.
"Saat ini Bintan sedang berbenah dan sudah ada beberapa destinasi unggulan yang kerap didatangi wisman," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Wawan, mengatakan, pihaknya memiliki misi untuk mendorong peningkatan wisnus melalui penjualan paket-paket wisata ke Borobudur.
Kata dia, misi penjualan DPP Borobudur dengan memfasilitasi 10 industri pariwisata dari Yogjakarta dan Jawa Tengah sebagai seller untuk bertemu bisnis dalam table top dengan sekitar 70 industri pariwisata Provinsi Kepri sebagai buyer.
Wawan menambahkan, tahun ini target kunjungan wisnus ke objek wisata Borobudur sebanyak 4,3 juta dan akan meningkat menjadi 5 juta di 3019.
Kata dia, dipilihnya Kota Batam sebagai tempat untuk memasarkan paket wisata Borobudur dengan mempertimbangkan unsur 3A.
Yaitu atraksi, amenitas dan aksebilitas serta terutama untuk konektivitas penerbangan langsung dari Bagam ke Semarang, Jawa Tengah maupun ke Yogyakarta.
Saat ini kata Wawan, penerbangan dari Batam ke Semarang tercatat enam kali penerbangan sehari dan Yogyakarta 23 kali penerbangan.