Batam (ANTARA) - Kegiatan Batam International Cultural Carnival (BICC) diikuti 6 perwakilan negara, termasuk Indonesia, yang menampilkan kebudayaan dan pakaian khas negara masing-masing di sepanjang jalan sekitar Nongsa, Batam, Minggu.
"Tahun ini BICC diikuti juga dari Malaysia, Singapura, Filipina, India dan China," kata Ketua Penyelenggara BICC, Silvia Hilda.
Setelah dibuka penampilan Marching Band, perwakilan dari India kemudian menarikan tarian tradisionalnya yang memukau warga Nongsa.
Tidak hanya menari di depan panggung pembukaan, perwakilan dari India juga bernyanyi dan menari di sepanjang jalan mengiringi kendaraan kereta kuda.
Peserta dari India juga membagikan pisang dan kacang kepada warga Batam yang memadati Nongsa.
Usai peserta India, disusul peserta dari negara tetangga lainnya yang menampilkan baju khas dengan rancangan ala karnaval dan disusul perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia.
BICC 2019 merupakan kegiatan ketiga yang digelar Akari Kepri bekerja sama dengan sejumlah pihak lainnya.
Silvia berharap kegiatan yang pada tahun ini masuk kalender pariwisata nasional dapat menjadi agenda tahunan.
Plt Gubernur Kepri Isdianto juga berharap kegiatan itu dapat terus dilaksanakan karena terbukti mampu meningkatkan angka kunjungan wisman.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Republik Indonesia Bidang Pemasaran Wisata dan Calender of Event, Esti Reko Astuti menyampaikan harapannya agar BICC memiliki kekhasan sendiri yang berbeda dari karnaval lain di Indonesia.
"Karena karnaval banyak. Batam harus punya perbedaan dengan yang lain," kata dia.
"Tahun ini BICC diikuti juga dari Malaysia, Singapura, Filipina, India dan China," kata Ketua Penyelenggara BICC, Silvia Hilda.
Setelah dibuka penampilan Marching Band, perwakilan dari India kemudian menarikan tarian tradisionalnya yang memukau warga Nongsa.
Tidak hanya menari di depan panggung pembukaan, perwakilan dari India juga bernyanyi dan menari di sepanjang jalan mengiringi kendaraan kereta kuda.
Peserta dari India juga membagikan pisang dan kacang kepada warga Batam yang memadati Nongsa.
Usai peserta India, disusul peserta dari negara tetangga lainnya yang menampilkan baju khas dengan rancangan ala karnaval dan disusul perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia.
BICC 2019 merupakan kegiatan ketiga yang digelar Akari Kepri bekerja sama dengan sejumlah pihak lainnya.
Silvia berharap kegiatan yang pada tahun ini masuk kalender pariwisata nasional dapat menjadi agenda tahunan.
Plt Gubernur Kepri Isdianto juga berharap kegiatan itu dapat terus dilaksanakan karena terbukti mampu meningkatkan angka kunjungan wisman.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Republik Indonesia Bidang Pemasaran Wisata dan Calender of Event, Esti Reko Astuti menyampaikan harapannya agar BICC memiliki kekhasan sendiri yang berbeda dari karnaval lain di Indonesia.
"Karena karnaval banyak. Batam harus punya perbedaan dengan yang lain," kata dia.