Pemprov Kepri seharusnya siapkan SDM untuk investasi di KEK Batam

id investasi kek di kepri, kek di batam, dua kek di batam, anggota komite iii dpd ri, ria saptarika,nongsa digital park, mr

Pemprov Kepri seharusnya siapkan SDM untuk investasi di KEK Batam

Pekerja kawasan industri di Batam meninggalkan pabrik, beberapa waktu lalu. (ANTARA/ Naim)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mendukung investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic dan Nongsa Digital Park di Kota Batam.

"Kalau Pemprov Kepri dan Pemkot Batam tidak persiapkan dengan baik, KEK ini bisa jadi tidak menarik bagi investor," kata anggota Komite III DPD RI Ria Saptarika di Batam, Selasa.

Ria Saptarika mengatakan, agar KEK bisa berjalan baik, maka dibutuhkan sejumlah pendukung. Selain infrastruktur yang memadai, tenaga kerja juga menjadi faktor penting.

Ria mengingatkan bahwa Batam pernah menjadi primadona daerah investasi, terutama manufaktur dan galangan kapal, salah satunya karena di sana relatif banyak tenaga kerja yang tersedia.


Namun saat ini, pengembangan KEK di Batam lebih pada teknologi digital serta perawatan dan perbaikan pesawat. Untuk itu, pemerintah dinilai juga harus menyiapkan tenaga kerja dengan kualifikasi itu.

"Siapkan SDM berkualitas sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Kalau di Batam, kompetensi digital, pariwisata dan lain-lain. Kalau di Bintan pariwisata, kuliner dan lainnya," kata dia.

Ia mendorong pemerintah giat menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan investor. Pelatihan yang diberikan harus dengan sertifikasi sebagai bekal mencari pekerjaan.


Sementara itu, dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Presiden Joko Widodo menyatakan perkembangan investasi harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Kepala Negara mengatakan pada periode Januari sampai Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp442,8 triliun, dengan rincian 51,5 persen di luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Investasi ini menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.

"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," jelas Presiden Jokowi.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE