Partisipasi pemilih di pesisir lebih tinggi dari perkotaan

id KPU Kepri, partisipasi pemilih, di daerah pesisir,lebih tinggi, dari perkotaan

Partisipasi pemilih di pesisir lebih tinggi dari perkotaan

Anggota KPU Kepri, Arison (Nikolas Panama)

"Dari hasil survei KPU Kepri bekerja sama dengan salah satu kampus di Tanjungpinang, kami memperoleh data bahwa magnet pemilu dan pilkada itu salah satunya kandidat pilkada, caleg dan calon presiden. Dalam kondisi apapun warga menggunakan hak pilih b

Tanjungpinang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Riau menyatakan partisipasi pemilih di daerah pesisir di wilayah itu jauh lebih tinggi dibanding yang tinggal di kota.

Anggota KPU Kepri Arison, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan tingkat ketertarikan warga pesisir terhadap pilkada maupun pemilu lebih tinggi dibanding yang tinggal dì kota bila dianalisis dari data partisipasi pemilih.

Daya tarik kandidat yang menjadi calon presiden dan wakil presiden, calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dan caleg pada pemilu, mempengaruhi partisipasi pemilih. Semakin menarik peserta pilpres, pilkada dan pemilu, maka semakin tinggi partisipasi pemilih.

"Dari hasil survei KPU Kepri bekerja sama dengan salah satu kampus di Tanjungpinang, kami memperoleh data bahwa magnet pemilu dan pilkada itu salah satunya kandidat pilkada, caleg dan calon presiden. Dalam kondisi apapun warga menggunakan hak pilih bila tertarik dengan salah satu pasangan calon pada pilkada dan pilpres, maupun caleg pada pemilu," katanya.

Dari hasil survei itu juga diperoleh informasi bahwa cukup banyak warga yang tinggal di perkotaan menikmati hari libur pemilu maupun pilkada dengan tidak menggunakan hak suara. Sebagian dari mereka hanya berada di rumah, dan sebagian lagi ke luar kota untuk menikmati hari libur.

"Kami tidak melarang, tapi alangkah baiknya sempatkan waktu sebentar ke TPS untuk menggunakan hak suara yang dilindungi konstitusi," ujarnya.

Menurut dia, partisipasi pemilih pada pilkada maupun pemilu di Kepri paling banyak dipengaruhi Batam. Sebab jumlah pemilih di Kota Batam lebih dari 50 persen dari 1,1 juta pemilih. Tingkat partisipasi pemilih yang relatif rendah di Kota Batam, menyebabkan persentase partisipasi pemilih juga rendah, meski di kabupaten dan kota lainnya cukup tinggi.

Namun, pada Pilkada Kepri tahun 2020, persentase partisipasi pemilih di Kepri meningkat 18 persen dibanding pilkada sebelumnya yang hanya mencapai 50 persen. Bahkan lonjakan persentase partisipasi pemilih pilkada di Kepri tahun 2020 peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.

"Mesin politik partai, tim kampanye kandidat dan sosialisasi kandidat pilkada yang tepat sasaran berhasil menarik perhatian pemilih, maka potensial partisipasi pemilih meningkat, seperti pada Pilkada Kepri tahun 2020 mencapai 68 persen dari 1,1 juta pemilih," ucapnya.

Selain ketertarikan terhadap kandidat pilkada dan pemilu, menurut dia sosialisasi yang dilakukan jajaran KPU Kepri melalui berbagai cara yang menarik, juga cukup efektif. Sosialisasi pemilu dan pilkada tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat pemilih, melainkan juga mendorong mereka menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara.

"Sosialisasi pemilu dan pilkada yang menarik perhatian publik tetap perlu dilakukan baik di perkotaan hingga kawasan terpencil dengan melibatkan berbagai organisasi dan perangkat RT/RW," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE