Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Darwin menyatakan proyek pembangunan jaringan kabel bawal laut yang menghubungkan Lingga dan Batam ditargetkan rampung awal tahun 2023.
"Kami sudah berdiskusi dengan PLN terkait percepatan pembangunan jaringan kabel bawah laut untuk ruas Pulau Lingga-Pulau Seraya-Pulau Singkep, Kabupaten Lingga dan ruas Pulau Batam-Pulau Buluh, Kota Batam," kata Darwin di Tanjungpinang, Kamis.
Darwin menyatakan ketika proyek itu selesai dibangun, maka beberapa permasalahan kelistrikan di pulau-pulau lain di Kepri dapat diselesaikan.
Baca juga:
Wali Kota Batam minta data penerima BLT BBM diumumkan
Plafon Masjid Tanjak roboh, BP Batam minta kontraktor bertanggung jawab
Menurutnya tenaga-tenaga operator genset, alokasi bahan bakar dan sebagainya yang sebelumnya diperuntukkan di Pulau Buluh Batam, Daik, dan Dabo di Lingga, bisa dialihkan untuk meningkatkan kelistrikan di kawasan pulau-pulau yang belum maksimal.
"Seperti nantinya Pulau Pangkil menjadi terang 24 jam, Tanjung Pelanduk menjadi 14 jam. Artinya, menyelesaikan proyek yang satu tadi bisa menyelesaikan beberapa masalah yang lain terkait kelistrikan," ungkap Darwin.
Darwin menyebut bahwa sebenarnya prasarana di pulau-pulau yang menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan jam penyalaan listriknya itu sudah siap, tapi masih kekurangan tenaga alih daya atau tenaga operator.
Ia menyatakan dengan rasio desa berlistrik di Kepri yang sudah mencapai 100 persen, sekarang fokus Pemprov Kepri adalah mengalirkan listrik di pulau-pulau berpenghuni yang belum berlistrik. Masih ada lebih kurang 100 pulau yang perlu dialiri listrik di seluruh Kepri sesuai program Gubernur Kepri Ansar Ahmad "Kepri Terang".
"Tahun ini kita bisa menyelesaikan kelistrikan di 7 pulau dengan program kelistrikan dari APBD, karena memang kondisinya butuh biaya besar untuk menangani ini. Kita kerja sama juga dengan PLN, mana yang bisa ditangani PLN akan ditangani mereka," ungkapnya.
Baca juga:
Gubernur Ansar minta KPK dan Kemendagri dukung optimalisasi labuh jangkar
RI ambil alih layanan penerbangan di Kepri dan Natuna dari Singapura
Lanjut Darwin memaparkan juga masih ada dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang diperuntukkan untuk penyambungan listrik ke rumah-rumah masyarakat tidak mampu dan di wilayah terluar, tertinggal, terdepan (3T).
"Dana-dana CSR dari perusahaan migas, tambang, dan perusahaan ketenagalistrikan dikumpulkan dan disalurkan kepada masyarakat-masyarakat yang sudah ada jaringan listriknya tapi belum mampu untuk menyambung listrik ke rumahnya," demikian Darwin.
Berita Terkait
Pemkot Batam tingkatkan kesadaran literasi digital mahasiswa
Sabtu, 16 November 2024 17:21 Wib
Polresta Barelang-Kepri gagalkan pengiriman 24 PMI ilegal
Sabtu, 16 November 2024 16:27 Wib
Pemeliharaan Masjid Agung Batam dilanjutkan usai revitalisasi
Sabtu, 16 November 2024 16:11 Wib
Kaum perempuan sulap gersangnya Pulau Pemping jadi sejuk
Sabtu, 16 November 2024 14:26 Wib
KPU Karimun gunakan kapal untuk distribusi logistik pilkada ke 10 kecamatan
Sabtu, 16 November 2024 14:14 Wib
KPU Natuna sediakan layanan khusus untuk disabilitas dan lansia di TPS
Sabtu, 16 November 2024 13:44 Wib
KPU dan Bawaslu Karimun pastikan APK diturunkan sebelum masa tenang
Sabtu, 16 November 2024 13:17 Wib
Capai 85 persen, Fly Over Sei Ladi masuk tahap pengerjaan struktur utama
Sabtu, 16 November 2024 10:36 Wib
Komentar