BMKG sebut fenomena La Nina "Triple Dip" perlu diwaspadai

id Bmkg, la nina, fenomena cuaca, cuaca dan iklim

BMKG  sebut fenomena La Nina "Triple Dip" perlu diwaspadai

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati (ANTARA/HO.Humas BMKG)

Jakarta (ANTARA) -

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai fenomena La Nina “Triple-Dip" 2020-2023 atau tiga tahun beruntun yang mengancam banyak negara di dunia.
"Triple Dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal tahun 2023, sehingga dinamai "Triple Dip".

Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim di Indonesia. Satu di antaranya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.
"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," kata dia.
La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya.
Di sisi lain, pendinginan SML di Samudra Pasifik diikuti menghangatnya SML di perairan Indonesia sehingga menggiatkan pertumbuhan awan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut Indonesia perlu waspadai fenomena La Nina "Triple Dip"

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE