Begini kata analisis Badan Geologi tentang gempa bumi merusak di Papua

id badan geologi,gempa jayapura,gempa papua,kementerian esdm,gempa, badan geologi, kementerian esdm

Begini kata analisis Badan Geologi tentang gempa bumi merusak di Papua

Peta pusat gempa bumi di Kota Jayapura, Papua. (ANTARA/HO-Badan Geologi)

Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan analisis tentang gempa bumi merusak dengan kekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Papua.

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari InaTEWS-BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif berarah timur - barat," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Badan Geologi melaporkan Kota Jayapura dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang dan pada bagian selatan merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal.

Wilayah itu pada umumnya tersusun oleh batuan berumur pra-tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur tersier (batuan sedimen, batu gamping), dan endapan kuarter berupa endapan pantai, endapan sungai, dan endapan rawa. Sebagian batuan berumur pra-tersier dan tersier tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter, batuan batuan berumur pra-tersier dan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Badan Geologi  merekomendasikan warga yang bermukim di Kota Jayapura, Papua, untuk mendirikan bangunan tahan gempa mengingat wilayah itu terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.

"Bangunan di sekitar Kota Jayapura harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan," kata Muhammad Wafid.

Badan Geologi menyatakan bahwa Kota Jayapura tergolong rawan bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga kegiatan mitigasi struktural dan mitigasi non struktural perlu ditingkatkan untuk memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di masa depan.

"Kejadian gempa bumi itu diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) seperti retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Wafid.

Lebih lanjut ia merekomendasikan penduduk untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat.

Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Sedangkan, bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.

Berdasarkan laporan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi merusak tersebut menewaskan empat orang penduduk.

Selain itu, beberapa bangunan seperti rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kesehatan, mengalami kerusakan. Sejumlah pasien RSUD Kota Jayapura turut diungsikan ke halaman gedung guna menghindari hal buruk akibat gempa tersebut.


Baca juga:
BMKG sebut karakteristik batuan rapuh faktor Jayapura sering terjadi gempa

BNPB fokuskan pencarian korban gempa Jayapura di Kafe Cirita

Empat warga meninggal dampak gempa M 5,4 di Jayapura

Pakar ITB sebut gempa Turki paling ditakuti oleh ahli gempa

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi paparkan analisis gempa bumi sampai merusak di Papua

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE