Harga ayam naik di Tanjungpinang tidak terkait ekspor ke Singapura

id Harga ayam naik,Tanjungpinang, harga ayam di Tanjungpinang, Kepri

Harga ayam naik di Tanjungpinang tidak terkait ekspor ke Singapura

Penjual daging ayam potong di pasar tradisional Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Riany, menegaskan kenaikan harga ayam potong bukan disebabkan adanya ekspor ayam dari daerah itu ke Singapura.

"Itu tidak benar, harga ayam potong naik bukan karena adanya ekspor ke Singapura, sebagaimana kabar yang beredar di masyarakat " kata Riany di Tanjungpinang, Kamis.

Menurut Riany, kenaikan harga ayam yang saat ini terjadi karena ketersediaan ayam potong belakangan ini mengalami kekurangan akibat permintaan terlalu banyak pada Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.

Ia menyebut saat Lebaran, ayam yang masih muda juga sudah dijual oleh peternak karena banyaknya permintaan masyarakat.

"Seharusnya ayam yang muda itu untuk persediaan setelah lebaran, namun karena sudah banyak terjual sehingga persediaan sekarang kurang, makanya harga jadi naik," ujarnya.

Riany menyebut kenaikan harga ayam potong saat ini sekitar Rp2 ribu per kilogram, dari yang sebelumnya dijual Rp38 ribu per kilogram, sekarang dijual Rp40 ribu per kilogram.

Pihaknya memberi alternatif selain ayam potong segar, masyarakat juga bisa menikmati ayam beku yang dijual dengan harga terjangkau di pasar Tanjungpinang.

"Ayam beku juga bisa jadi alternatif, apabila harga sekarang Rp40 ribu per kilogram dianggap memberatkan," ujarnya.

Senada, Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disdagin Tanjungpinang, Muhammad Endy Febri, menyampaikan bahwa kegiatan ekspor ayam ke Singapura oleh salah satu pihak terkait di Kabupaten Bintan sebanyak sebanyak 23.040 ekor, sangat tidak berpengaruh dengan kenaikan harga ayam yang terjadi di Tanjungpinang.

Berdasarkan informasi dari distributor ayam, katanya, kenaikan harga ayam dipicu persediaan minim akibat ayam muda sudah banyak dijual pada lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Tapi, tak lama lagi harga ayam akan kembali normal, karena masa panen ayam baru sekitar 40 hari," katanya pula.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE