Ustadz Hanan Attaki siap mengembangkan dakwah Wali Songo di kalangan milenial
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Ustad Hanan Attaki siap berkolaborasi dengan ulama-ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengembangkan dakwah ala Wali Songo di kalangan milenial di wilayah perkotaan.
"Saya ingin berbagi dengan teman-teman dai-dai muda NU supaya bisa sama-sama berkolaborasi dalam menggarap dakwah anak muda milenial di seluruh Indonesia," kata Hanan Attaki dalam keterangan tertulis yang diterima di di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Hanan Attaki bersama KH M Mushoddiq Fikri Farouq menggelar majlis dzikir Rotibul Haddad Jember bertema "The Real Ahlussunah Wal Jamaah" di Masjid Pondok Pesantren Riyadlus Sholihien, Kabupaten Jember, Jumat (2/6) malam.
"Biasanya saya melakukan dakwah sendiri, Insya Allah saya sekarang bisa berkolaborasi dengan dai-dai muda NU dengan lebih masif lagi, lebih baik lagi, sehingga anak-anak muda Indonesia setelah hijrah benar-benar menjadi ahlussunnah wal jamaah," kata dia
Namun Hanan mengaku tidak akan mendefinisikan sendiri arti ahlussunah wal jamaah. "Itu bukan kapasitas saya. Saya manut kepada dawuh kiai yang mendefinisikan ahlusunnah wal jamaah. Tugas saya sebagai dai di kalangan anak muda adalah menerjemahkan dawuh para kiai ke dalam bahasa anak-anak muda," kata dia.
Sementara KH Mushoddiq Fikri Farouq alias Gus Fikri mengatakan dirinya adalah salah satu orang yang pernah menolak Konser Langit Ustad Hanan Ataki di Jember.
"Pangsa pasar ustad Hanan Attaki generasi milenial. Saya generasi kolonial. Sampean kalau saya belum bilang berhenti, jangan berhenti," kata dia.
Saat Hanan bercerita soal Imam Al-Ghozali, Gus Fikri langsung menyeletuk. "Kali ini saya benar-benar percaya kalau beliau ini NU. Orang-orang Wahabi dan Salafy tidak suka Al-Ghozali. Bahkan menghina Al-Ghozali. Karena beliau mengidolakan Imam Ghozali, saya semakin yakin beliau telah kembali ke jalan yang benar," kata dia.
"Saya ingin berbagi dengan teman-teman dai-dai muda NU supaya bisa sama-sama berkolaborasi dalam menggarap dakwah anak muda milenial di seluruh Indonesia," kata Hanan Attaki dalam keterangan tertulis yang diterima di di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Hanan Attaki bersama KH M Mushoddiq Fikri Farouq menggelar majlis dzikir Rotibul Haddad Jember bertema "The Real Ahlussunah Wal Jamaah" di Masjid Pondok Pesantren Riyadlus Sholihien, Kabupaten Jember, Jumat (2/6) malam.
"Biasanya saya melakukan dakwah sendiri, Insya Allah saya sekarang bisa berkolaborasi dengan dai-dai muda NU dengan lebih masif lagi, lebih baik lagi, sehingga anak-anak muda Indonesia setelah hijrah benar-benar menjadi ahlussunnah wal jamaah," kata dia
Namun Hanan mengaku tidak akan mendefinisikan sendiri arti ahlussunah wal jamaah. "Itu bukan kapasitas saya. Saya manut kepada dawuh kiai yang mendefinisikan ahlusunnah wal jamaah. Tugas saya sebagai dai di kalangan anak muda adalah menerjemahkan dawuh para kiai ke dalam bahasa anak-anak muda," kata dia.
Sementara KH Mushoddiq Fikri Farouq alias Gus Fikri mengatakan dirinya adalah salah satu orang yang pernah menolak Konser Langit Ustad Hanan Ataki di Jember.
"Pangsa pasar ustad Hanan Attaki generasi milenial. Saya generasi kolonial. Sampean kalau saya belum bilang berhenti, jangan berhenti," kata dia.
Saat Hanan bercerita soal Imam Al-Ghozali, Gus Fikri langsung menyeletuk. "Kali ini saya benar-benar percaya kalau beliau ini NU. Orang-orang Wahabi dan Salafy tidak suka Al-Ghozali. Bahkan menghina Al-Ghozali. Karena beliau mengidolakan Imam Ghozali, saya semakin yakin beliau telah kembali ke jalan yang benar," kata dia.
Komentar