Banjir lahar dingin, Bupati Lumajang tetapkan tanggap darurat 14 hari

id Banjir lahar dingin, lahar dingin semeru, tanggap darurat, bupati lumajang,Banjir, bencana , gunung Semeru, Semeru

Banjir lahar dingin, Bupati Lumajang tetapkan tanggap darurat 14 hari

Bupati Lumajang, Jatim, Thoriqul Haq saat diwawancarai sejumlah wartawan di posko pengungsian Balai Desa Jarit, Jumat (7/7/2023) malam. (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang)

Lumajang, Jatim (ANTARA) - Bupati Lumajang Jawa Timur Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

"Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana," kata Bupati melalui taklimat media di Lumajang, Sabtu.

Menurutnya cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus dan tidak bisa dilalui.

Oleh karena itu, lanjut dia, fokus utama Pemerintah Kabupaten Lumajang adalah keselamatan jiwa bagi warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Di tengah intensitas hujan yang masih tinggi, bupati yang akrab disapa Cak Thoriq mengimbau agar warga di tepian sungai yang dilewati aliran lahar dingin Gunung Semeru untuk mengungsi sampai kondisi dipastikan aman.

"Masyarakat yang ada di tepian lahar dingin kami evakuasi ke tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit," katanya.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam tersebut.

"Yang perlu kami segerakan adalah normalisasi akses segera bisa diurai, dibersihkan, berikutnya kami akan menginventarisir infrastruktur yang perlu dibenahi kembali," katanya.

Ia menjelaskan beberapa jembatan yang ada di jalan kabupaten juga terputus juga sudah di inventarisasi.

Beberapa jembatan rusak di antaranya jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total, Jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, Jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang - Malang juga terputus total, demikian Thoriqul Haq.

Sementara itu, ratusan warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru akibat cuaca ekstrem di sejumlah desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman pada Jumat malam.

"Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai dengan saat ini, sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti saat dikonfirmasi di Lumajang.

Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

"Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian," tuturnya.

Untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi, lanjut dia, pihaknya telah menyediakan dapur umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.

"Kami sudah siapkan makan malam dan besok Sabtu (8/7) pagi kami sudah operasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi," katanya.

Sementara pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo sudah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir Camat Pronojiwo.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir lahar dingin Semeru, Lumajang tetapkan tanggap darurat 14 hari

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE