Merusak moral, Kepala BNN sebut narkoba sebagai bencana kemanusiaan

id pemberantasan narkoba, kampung aceh batam, kelurahan mukakuning, kepala bnn ri, kampung narkoba batam, kampung madani be

Merusak moral, Kepala BNN sebut narkoba sebagai bencana kemanusiaan

Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menghadiri peluncuran Wisata Dunia Kopi Kampung Madani Bersinar di Kelurahan Mukakuning, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (13/2/2025). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Batam (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menyebut narkoba sebagai bencana kemanusiaan yang merusak moral, kehidupan, dan masa depan generasi penerus bangsa.

“Narkoba adalah bencana kemanusiaan, merusak peradaban,” kata Marthinus di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Jenderal polisi bintang tiga yang hadir dalam peluncuran Wisata Dunia Kopi Kampung Madani Bersinar Kelurahan Mukakuning, Kota Batam, menjelaskan bahwa narkoba punya efek perusakan jangka panjang, sehingga banyak yang terjebak ketika memakai narkoba dengan masih merasa sehat-sehat saja.

"Ketika pencandu narkoba sehat secara fisik, tetapi rusak secara mental," katanya.

Baca juga: Kepri ekspor 1.600 kerapu hidup ke Singapura

Begitu pun secara hubungan sosial, interaksi sosial. Jika seorang pecandu merasa baik-baik saja bergaul dengan teman-teman yang juga pemakai narkoba, tetapi di dalam keluarganya mungkin tidak baik-baik saja.

“Para pemakai mungkin bersahabat sama siapa saja, tapi lupa di rumah ada anak, ada istri, ada saudara yang harus dikasih makan,” ujarnya.

Mantan Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) Anti Teror 88 Polri itu mengatakan masyarakat harus berpijak para moral yang baik.

"Sesulit apapun kehidupan yang dihadapi hendaknya memiliki nilai moral yang baik, sehingga tidak mudah terjerumus oleh narkoba," katanya.

Menurut dia, tidak semua orang yang terjerumus narkoba karena persoalan sosial dan kesulitan ekonomi kalau semuanya mau berpijak pada moral yang baik.

Baca juga: Pemkab Natuna rumahkan lebih dari 200 orang tenaga non-ASN

Seperti halnya di Kampung Madani Bersinar, yang dulunya dikenal sebagai Kampung Aceh Simpang Dam, tempat peredaran dan penyalahguna narkoba. Masyarakat yang hidup di kampung tersebut memiliki segudang persoalan hidup, ada kesenjangan sosial, dan faktor ekonomi.

“Kita tidak boleh tunduk, tidak boleh menjadi hamba kepada problem sosial kita, kita tidak boleh menjadi budak bagi kesulitan kita, kita harus keluar dari situ, harus berpikir hari ini kita tinggal di gubuk, tapi anak kita di masa depan akan membangun istana buat kita. Itu harus kita lakukan,” katanya.

Perwira tinggi Polri itu berkeyakinan, jika masyarakat berpijak pada moral yang baik, maka dapat melindungi dirinya, keluarganya dan anak-anaknya dari pengaruh narkoba.

“Karena bencana moral tadi, bencana kemanusiaan tadi yang telah mereka (pengedar) sebabkan 3,3 juta warga negara Indonesia terkapar, sekarat, karena menggunakan narkoba. 296 juta anak manusia di seluruh dunia mengalami nasib yang sama, apakah kita akan biarkan ini terjadi,” ujarnya.

Marthinus mengajak seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, aparat penegak hukum untuk bersama-sama melihat permasalahan narkoba ini dengan hati nurani, agar tumbuh kepedulian bersama-sama mencegah dan memberantasnya,

Baca juga:
Polda Kepri cegah keberangkatan tujuh PMI ilegal ke Timteng

Jumat, cuaca Kepri umumnya berawan dan berpotensi hujan lokal

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE