Survei Polmatrix: Prabowo unggul atas Ganjar Pranowo dalam simulasi head-to-head

id Prabowo Subianto,Ganjar Pranowo,Pilpres, pilpres 2024

Survei Polmatrix: Prabowo unggul atas Ganjar Pranowo dalam simulasi head-to-head

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) usai menjadi pembicara Ngobrol Publik pada acara Belajaraya 2023 di Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (29/7/2023). Festival Belajaraya 2023 yang melibatkan pegiat pendidikan, musisi, organisasi masyarakat, pemimpin daerah hingga pejabat pemerintah tersebut bertujuan untuk mengatasi berbagai isu antara lain kesenjangan akses dan ketertinggalan pendidikan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.

Jakarta (ANTARA) -

Hasil Survei Polmatrix Indonesia menunjukkan bahwa Prabowo Subianto berhasil unggul dalam simulasi head-to-head melawan bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dengan elektabilitas mencapai 52,3 persen.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan endorsemen Jokowi terhadap Prabowo terbukti efektif mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto.

Elektabilitas Ganjar tertinggal dengan selisih hampir 20 persen, yakni 34,0 persen, dan sisanya 13,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

“Dalam simulasi head-to-head dua nama capres, Prabowo unggul telak terhadap Ganjar dengan selisih hampir 20 persen,” ujar Dendik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ganjar mendapatkan tambahan 10 persen dari nama-nama capres lain, sedangkan Prabowo meraih limpahan dukungan 23 persen. Demikian pula dalam simulasi tiga nama capres, di mana Prabowo unggul dengan elektabilitas 40,7 persen dan Ganjar 33,2 persen, sedangkan Anies tercecer sebesar 16,8 persen, dan sisanya 9,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Menurut Dendik, peta kontestasi Pilpres kini semakin didominasi dua nama paling atas, yaitu Prabowo dan Ganjar. Prabowo maupun Ganjar menjadi sasaran migrasi pemilih yang mendukung nama-nama capres lainnya dalam simulasi banyak nama.
Prabowo mendapatkan limpahan terbesar dukungan, disusul oleh Ganjar, sedangkan Anies hampir tidak bisa menarik dukungan, hanya bertambah 2 persen. Sebab, visi perubahan yang digaungkan Anies praktis tidak bisa diterima oleh mayoritas pemilih.
Hal ini kian diperparah dengan melorotnya elektabilitas Anies dalam simulasi banyak nama, membuat peluang maju nyapres makin mengecil.
“Koalisi Perubahan tak kunjung deklarasi resmi bersama, dan terus mengulur-ulur waktu untuk mengumumkan cawapres,” katanya.
Bahkan, koalisi pengusung Anies tersebut terancam pecah jika cawapres yang diputuskan tidak disetujui masing-masing partai. NasDem dan Demokrat kerap bersitegang soal nama-nama cawapres, termasuk dengan Anies sendiri ketika menambah kriteria calon pendampingnya.
Sementara itu ketika dikerucutkan dalam dua nama, suara dukungan terhadap Anies kebanyakan mengalir ke Prabowo, di mana tambahan elektabilitasnya mencapai 11 persen. Ganjar hampir tidak mendapatkan tambahan, dan sisanya mungkin tidak menjawab.
“Strategi cawe-cawe Jokowi yang kini mengarah pada dukungan terhadap Prabowo memberikan efek elektoral, dengan berpeluang menjadi tujuan terbesar migrasi pemilih nama-nama capres yang lain,” tegas Dendik.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polmatrix: Prabowo unggul atas Ganjar dalam simulasi head-to-head

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE