Momen HUT RI suburkan rasa kebersamaan warga di Batam

id Kepri,batam,hut ri ,kebersamaan,kekompakan Oleh Jessica Allifia Jaya Hidayat

Momen HUT RI suburkan rasa kebersamaan warga di Batam

Salah satu gapura di Kota Batam yang disiapkan dalam lomba menghias gapura dalam menyambut HUT RI (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Beragam ekspresi dan antusias masyarakat dalam menyambut HUT Kemerdekaan kini mulai terlihat. Momen itu dinilai sangat pas dalam mengingat sejarah dan mengembalikan jati diri yang kemudian dimanfaatkan dan dikemas dengan berbagai macam kegiatan perlombaan maupun aktivitas yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan antarsesama.

Salah satunya di kawasan kompleks perumahan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Gang demi gang di kompleks perumahan itu terhias cantik, rapih dan meriah dengan nuansa pernak-pernik berwarna merah putih. Setiap untaian bendera Merah Putih berukuran kecil melintang menghiasi gang-gang rumah warga di daerah itu.

Tidak hanya itu, bahkan jalan di setiap gang itu juga dipenuhi dengan ukiran cat berwarna-warni yang dilengkapi dengan pola-pola karakter untuk melengkapi dan memperindah hiasan itu. Di setiap gapura tersebut juga bertuliskan "Dirgahayu ke-78 Indonesia" yang lengkap dengan lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila juga terpampang tepat di atas tulisan itu. Tentu saja gapura-gapura ini dihias dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI.

Pada saat malam hari pun, gapura-gapura itu terlihat lebih cantik dan gemerlap karena terpasangnya lampu hias yang berkelap-kelip di sepanjang gang itu. Masing-masing gapura menyuguhkan konsep dan tema yang berbeda, mulai dari konsep tradisional atau back to nature dengan menjadikan bambu-bambu yang dibentuk seperti pagar-pagar tanaman, kemudian juga ada yang berkonsep modern, salah satunya menggunakan besi sebagai hiasan pendukungnya, dan memanfaatkan barang-barang bekas.

Bahkan tidak ada satu sampah pun yang terlihat di setiap gang itu. Setiap pemilik kendaraan juga menata mobil dan motornya secara rapih. Hal ini tentunya mereka tidak ingin merusak estetika hiasan gang yang telah mereka kerjakan berhari-hari.

Sebelum akhirnya gapura dari setiap gang itu terhias cantik, ada proses pembuatan dan kerja sama untuk menghasilkan tampilan yang baik. Bersama-sama seluruh warga awalnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar dapat membeli sejumlah kebutuhan untuk menghias gang mereka. Tapi siapa sangka, karena antusias dan rasa penasaran mereka terhadap suatu hal yang baru dilakukan kembali, terdapat beberapa orang dari mereka yang akhirnya menyumbang hingga jutaan rupiah, padahal hadiah yang disiapkan oleh panitia kegiatan HUT RI di kompleks perumahan itu hanya sebesar Rp750 ribu. Artinya, jika satu gang itu menang, maka antara hadiah dengan biaya yang dikeluarkan tidak berimbang.

Apin, seorang warga yang sejak 2013 tinggal di kompleks itu, adalah salah satu dari sekian warga yang menyumbang untuk menghias gang kompleknya hingga Rp3 juta. Namun tidak ada raut wajah yang menyesal dari dirinya karena sudah mengeluarkan uang sebanyak itu. Bahkan Apin mengaku senang dan puas dengan hasil hiasan gapura yang dilakukan dirinya bersama warga lain. Kini lingkungan tempat tinggalnya semakin guyub dan hangat, berkat segala upaya yang telah dilakukan untuk menghadirkan nuansa kekeluargaan dalam bertetangga.

Rencana yang awalnya gapura-gapura hanya diinisiasi untuk dihias sesederhana mungkin, tetapi malah menjadikan warga setempat bersemangat untuk menghasilkan hiasan gapura yang terbaik. Persiapan yang dimulai sejak Juli lalu, tujuan utamanya hanyalah ingin menghadirkan lingkungan yang rapih, bersih, dan membuat warga semakin kompak.

Kenyataannya dengan adanya kegiatan lomba menghias gapura itu, membuat kekompakan dan kepedulian antarsesama semakin terlihat guyub. Konon, jika ada kegiatan gotong royong bersama hanya ada 10 orang yang ikut serta, bahkan sesama tetangga pun mereka tak saling mengenal.

Agus, yang merupakan Ketua RT di kompleks perumahan itu menyampaikan pada awalnya ada sekitar 15 warga yang biasanya berkumpul bersama dan sering berdiskusi terkait berbagai hal, kemudian pada akhirnya mereka menginisiasi dengan mencoba untuk menggerakkan seluruh penduduk, agar ikut serta dalam segala kegiatan yang dilaksanakan. Sedikit demi sedikit dari mereka yang awalnya tidak turun tangan dalam urusan sosial, kini akhirnya seluruhnya dipastikan ambil andil dalam segala kegiatan yang dibuat oleh perangkat RT. Kegiatan itu, mulai dari acara silaturahmi per blok, kemudian acara halal bihalal yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, kegiatan memancing ikan bersama, sampailah kegiatan menghias gapura menyambut HUT ke-78 RI.

Selain melalui kegiatan menghias gapura di setiap gang, perangkat RT melalui panitia pelaksana HUT RI juga menghadirkan sejumlah perlombaan khas kemerdekaan lainnya untuk anak-anak hingga orang dewasa, seperti lomba makan kerupuk, lomba memasukkan paku dalam botol, lomba karaoke, lomba tenis meja dan masih banyak lagi. Tapi kali ini, ada satu lomba baru yang dihadirkan oleh panitia pelaksana, yaitu lomba gebuk bantal.

Berbeda dengan lomba gebuk bantal yang biasanya dilaksanakan di atas sungai atau pantai, tetapi panitia berinisiatif dengan membuat di atas terpal yang dibuat menyerupai kolam air. Lomba gebuk bantal ini dipastikan menarik perhatian warga setempat, bahkan warga-warga dari perumahan lain, sehingga banyak yang akan menyaksikan keseruan dari lomba yang diadakan. Selain itu, dengan adanya momen HUT RI merupakan salah satu langkah meningkatkan kebersamaan dan kekompakan dengan sesama warga sekitar.

Peringatan HUT Kemerdekaan menjadi ajang kembali merekatkan hubungan sosial di setiap lingkungan tempat warga tinggal. Momen ini menjadi ajang masyarakat kembali ke jati dirinya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE