Jet tempur Israel kembali serang kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza
Kota Gaza (ANTARA) - Jet-jet tempur Israel pada Kamis pagi menargetkan dua rumah di kamp pengungsi di Jalur Gaza tengah dan kamp pengungsi di bagian selatan dari daerah kantong tersebut. Serangan itu menyebabkan sedikitnya 23 orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka.
Setidaknya 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Maghazi, lapor kantor berita Palestina WAFA, mengutip sumber-sumber lokal.
Kantor berita tersebut juga melaporkan bahwa setidaknya enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara militer Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Shabora di Rafah, Gaza selatan.
Ini bukan pertama kalinya Israel menargetkan kamp-kamp pengungsi. Pada pekan lalu, Israel juga menyerang daerah pemukiman di kamp-kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza.
Israel juga menyerang kamp pengungsi Al-Shati di Gaza barat, serta al-Breij dan Al-Maghazi di Gaza tengah, kata kantor media pemerintah di Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pekan lalu setelah jeda kemanusiaan selama tujuh hari dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sementara itu, dalam pemberitaan lain disebutkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut Israel menjalankan langkah-langkah penting untuk melindungi warga sipil, ketika mereka melanjutkan serangannya ke Gaza selatan.
Menyebut pembantaian ribuan warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang menyedihkan, Blinken menyatakan telah menegaskan kepada Israel bahwa mereka tidak bisa mengulangi apa yang terjadi di Gaza utara--dengan banyaknya kerugian yang dialami warga sipil.
Dia juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan harus sampai kepada warga Gaza yang sangat membutuhkan makanan, air, dan tempat berlindung.
"Jadi yang kami lihat adalah wilayah yang jelas-jelas ditetapkan oleh Israel sebagai wilayah aman di mana tidak akan terjadi penembakan, atau militer. Kami telah melihat upaya untuk memastikan bahwa masyarakat tahu bahwa mereka perlu pindah-- dan ini tidak di seluruh kota, tetapi hanya di lingkungan tertentu. Jadi ini (perkembangan) positif," kata Blinken dalam wawancara dengan CNN, Rabu (6/12).
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel kembali serang kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza
Setidaknya 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Maghazi, lapor kantor berita Palestina WAFA, mengutip sumber-sumber lokal.
Kantor berita tersebut juga melaporkan bahwa setidaknya enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara militer Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Shabora di Rafah, Gaza selatan.
Ini bukan pertama kalinya Israel menargetkan kamp-kamp pengungsi. Pada pekan lalu, Israel juga menyerang daerah pemukiman di kamp-kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza.
Israel juga menyerang kamp pengungsi Al-Shati di Gaza barat, serta al-Breij dan Al-Maghazi di Gaza tengah, kata kantor media pemerintah di Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pekan lalu setelah jeda kemanusiaan selama tujuh hari dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sementara itu, dalam pemberitaan lain disebutkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut Israel menjalankan langkah-langkah penting untuk melindungi warga sipil, ketika mereka melanjutkan serangannya ke Gaza selatan.
Menyebut pembantaian ribuan warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang menyedihkan, Blinken menyatakan telah menegaskan kepada Israel bahwa mereka tidak bisa mengulangi apa yang terjadi di Gaza utara--dengan banyaknya kerugian yang dialami warga sipil.
Dia juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan harus sampai kepada warga Gaza yang sangat membutuhkan makanan, air, dan tempat berlindung.
"Jadi yang kami lihat adalah wilayah yang jelas-jelas ditetapkan oleh Israel sebagai wilayah aman di mana tidak akan terjadi penembakan, atau militer. Kami telah melihat upaya untuk memastikan bahwa masyarakat tahu bahwa mereka perlu pindah-- dan ini tidak di seluruh kota, tetapi hanya di lingkungan tertentu. Jadi ini (perkembangan) positif," kata Blinken dalam wawancara dengan CNN, Rabu (6/12).
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel kembali serang kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza
Komentar