Sementara itu, BPBD Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau memastikan kondisi lingkungan pascakebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bunguran Batubi dalam keadaan aman dan terkendali.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Natuna Zulheppy saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Sabtu, mengatakan pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya sudah melakukan peninjauan terhadap wilayah tersebut.
"Tim kabupaten meninjau lokasi karhutla untuk melihat langsung di lapangan," ucap dia.
Dari hasil peninjauan tersebut tim tidak menemukan bahaya yang mengancam masyarakat sekitar. Oleh karena itu tim menyimpulkan bahwa status karhutla tersebut belum bisa ditetapkan sebagai siaga darurat meski lahan yang telah terbakar mencapai 240 hektare.
Baca juga: Muhammadiyah bantu evakuasi dan dan dirikan dapur umum bagi korban banjir di Demak
"Kondisi belum bisa masuk ke fase siaga darurat apalagi tanggap darurat," ucap dia.
Adapun tim yang turun untuk meninjau dan melakukan kajian terhadap kondisi lingkungan pascakebakaran antara lain BPBD, Dinas Kesehatan, Kepala Stasiun Meteorologi Ranai, Dinas Lingkungan Hidup, serta pemerintah kecamatan.
"Pemerintah Kabupaten Natuna belum mengeluarkan status siaga darurat apalagi tanggap darurat," ucap dia menegaskan kembali.
Meski demikian, sambung dia, pihaknya mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk senantiasa menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan pasalnya wilayah tersebut masih terdapat kabut asap tipis
"Kita minta untuk selalu menggunakan masker saat melintasi wilayah terdampak," imbuh dia.
Baca juga:
BMKG Tuban catat 78 kali gempa susulan
Gempa Tuban dirasakan hingga Kalimantan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karhutla di Kepulauan Meranti meluas capai 40 hektare lebih
Komentar