Batam (ANTARA) - Kepala Bidang Hukum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Widodo Sigit Pudjianto menegaskan bahwa tujuan utama pembinaan olahraga di Indonesia adalah menyiapkan atlet untuk berlaga di tingkat internasional, khususnya di ajang seperti Olimpiade.
“Atlet berprestasi ini harus kita siapkan bukan hanya untuk meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) atau event nasional lainnya, tetapi untuk membawa bendera kita berkibar di ajang internasional,” ujarnya di Batam, Sabtu.
Widodo, yang mewakili Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman di acara Musyawarah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan bahwa persaingan antar provinsi di dalam negeri harus ditinggalkan demi kepentingan yang lebih besar, yaitu prestasi Indonesia di dunia internasional.
Baca juga: SAR: Pencarian hari kedua belum berhasil temukan pemancing hilang di Lingga
Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir di kalangan pengurus olahraga dan masyarakat pecinta olahraga.
Menurutnya, persaingan antarprovinsi, termasuk perebutan atlet, hanya menghambat pencapaian tujuan besar tersebut.
“Kita harus menyamakan mindset bahwa prestasi internasional adalah tujuan utama. Jangan seperti kemarin, ngotot-ngotot serobot atlet dari satu provinsi ke provinsi lain. Itu harus ditinggalkan. Prestasi adalah tentang Merah Putih, bukan kepentingan kelompok atau daerah,” tegasnya.
Widodo juga mengajak semua pihak untuk membantu membangun kesadaran publik bahwa olahraga adalah salah satu cara mengangkat bangsa di mata dunia.
Baca juga: KONI Kepri siap jadi tuan rumah Porwil XII Sumatera 2027
“Doronglah atlet kita untuk mencapai panggung dunia. Jangan fokus dengan rivalitas antarprovinsi. Fokus kita adalah bagaimana bendera Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya dinyanyikan di ajang internasional,” katanya.
Dengan visi ini, kepemimpinan KONI Pusat berharap olahraga Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan atlet yang mampu membawa nama Indonesia berjaya di kancah dunia.
Baca juga:
Polda Kepri pastikan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025
Komentar