Batam (ANTARA News) - Manajemen PT Nexus Engineering Kawasan Industri Kabil Kota Batam mengatakan penyebab kerusuhan pada Selasa pagi di perusahaan pembuat tersebut karena salah paham antara petugas keamanan dengan karyawan, bukan akibat persoalan dengan manajemen.
"Kerusushan hanya dipicu salah paham antarmereka (sekuriti dan karyawan) tidak ada hubungannya dengan manajemen perusahaan," kata Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PT Nexus Engineering, Suri di Batam, Selasa sore.
Akibat kejadian tersebut, kata Suri, perusahaan memilih meliburkan karyawan selama satu hari dan akan mulai beroperasi lagi Rabu.
"Hari ini karyawan semua kami liburkan. Gaji mereka tidak akan dipotong. Artinya walaupun libur tetap dihitung bekerja," tambah dia.
Karena kasus tersebut terjadi antara sekuriti dengan karyawan tanpa melibatkan manajemen, tambah Suri, perusahaan menyerahkan kasus tersebut pada pihak kepolisian.
"Biar polisi menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Kami tidak memiliki kewenangan menentukan hal tersebut. Laporan secara resmi ke polisi juga sudah dibuat," ujar Suri.
Selain itu, kata Suri, petugas keamanan perusahaan yang bertugas hari ini (Selasa) untuk sementara akan diganti sambil menunggu penanganan kasus tersebut.
"Sementara petugas keamanan akan diambil alih oleh pihak Polresta Batam Rempang Galang (Barelang)," kata Suri.
Menyangkut kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut, Suri menambahkan, pihak perusahaan masih melakukan penghitungan secara pasti.
"Kerugian jelas ada. Namun besarnya berapa perlu dicek dulu," lanjut dia.
Selasa pagi, Ribuan karyawan subkontrak PT Nexus Engineering Kawasan Industri Kabil Kota Batam mengamuk dan membakar perusahaan tempat mereka bekerja, Selasa sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurut salah seorang karyawan, Niko, kejadian tersebut dipicu salah seorang karyawan dipukul oleh oknum diduga anggota TNI yang bertugas diperusahaan, karena karyawan yang belum diketahui namanya itu salah parkir.
"Ribuan karyawan lain tidak terima dan langsung mengejar oknum anggota TNI dan petugas keamanan yang melakukan pemukulan," kata dia.
Setelah mendapat beberapa kali pukulan, kata Niko, oknum itu akhirnya berhasil diamankan dari kawasan perusahaan.
(ANT-L/A013/Btm3)
Komentar