Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - Harga ikan di Pasar Koperasi Unit Desa Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, tinggi karena persediaan sedikit.
Harga ikan mulai naik saat musim angin utara, yang mengakibatkan gelombang laut tinggi, kata Ali, salah seorang pedagang ikan di Pasar Koperasi Unit Desa Tanjungpinang, Selasa.
Sejak akhir tahun 2011 hingga sekarang harga ikan naik 150-200 persen. Sebagai contoh, ikan selar yang biasanya dijual dengan harga belasan ribu rupiah, naik menjadi Rp45.000/kg dan ikan bulat naik dari Rp20.000/kg menjadi Rp45.000/kg.
Ikan kerapu yang biasanya dijual dengan harga Rp20.000-Rp30.000 naik menjadi Rp50.000/kg, ikan selikur naik dari Rp14.000/kg menjadi Rp30.000/kg, ikan tongkol naik dari Rp8.000/kg menjadi Rp24.000, tamban yang dijual Rp5.000/kg naik menjadi Rp13.000/kg dan ikan lebam Rp25.000/kg naik menjadi Rp48.000/kg.
"Ikan-ikan tersebut paling diminati konsumen sebelum harganya naik tinggi," ujarnya. Ali mengaku ikan yang dijualnya kurang laku karena harganya mahal. Konsumen memilih membeli daging ayam karena harganya hanya naik dari Rp25.000/kg menjadi Rp28.000/kg.
"Ikan ini tidak bertahan lama. Kalau tidak laku, kami terpaksa menjualnya dengan harga murah atau kami nikmati sendiri di rumah," ujarnya.
Menurut dia, kelangkaan ikan disebabkan nelayan tidak berani melaut karena gelombang tinggi. Arus di dalam lalu yang kuat juga menyebabkan ikan sulit ditangkap, karena itu sebagian nelayan tidak melaut.
"Resikonya terlalu besar kalau nelayan melaut," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Rahman, pedagang ikan di Pasar Pasar Koperasi Unit Desa Tanjungpinang. Menurutnya, harga ikan akan terus mengalami kenaikan hingga selesai Tahun Baru Imlek 2563.
"Biasanya, setelah Imlek, angin dan gelombang laut kembali normal," ujarnya.
Sementara itu, Erni, salah seorang konsumen, mengatakan, setiap akhir tahun hingga Imlek harga ikan naik, karena gelombang tinggi. Selain harga ikan naik, pedagang juga menjual udang dan sotong dengan harga yang tinggi.
"Harga udang ukuran sedang Rp48.000/kg, sedangkan sotong Rp40.000/kg," katanya.
Kenaikan harga ikan, udang dan sotong itu menyebabkan Erni harus berhemat, meski dalam setiap pekan harus membelinya.
"Kami kurangi pembelian, karena harganya terlalu tinggi," ungkapnya.
(KR-NP/B012)
Komentar