Jika kesepakatan itu tidak diterima, hal itu bisa berarti berakhirnya peran AS dalam negosiasi antara Israel dan gerakan Palestina Hamas.
Surat kabar Washington Post pada Selasa menyampaikan bahwa AS tengah berunding dengan Mesir dan Qatar mengenai garis besar batas kesepakatan akhir 'terima atau tinggalkan', mengutip pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden yang tidak mau namanya disebut.
Jika kedua belah pihak tidak menerimanya, hal itu dapat menandai berakhirnya negosiasi yang dipimpin AS, lanjut surat kabar itu.
“Anda tidak bisa terus menerus bernegosiasi. Proses ini harus dihentikan pada titik tertentu,” kata pejabat tersebut.
AS tengah menggodok kesepakatan dengan Mesir dan Qatar sebelum militer Israel menemukan jasad enam sandera yang diculik pada bulan Oktober oleh gerakan Palestina Hamas.
Seorang pejabat senior menekankan bahwa penemuan jasad-jasad tersebut akan "menambah urgensi tambahan" pada tahap akhir negosiasi antara Israel dan Hamas.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa AS juga yakin bahwa keenam sandera tersebut telah ditembak di kepala sesaat sebelum jasad mereka ditemukan.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas tuduh tentara IDF bunuh tawanan Israel di Gaza
Komentar