Pemprov Kepri apresiasi pementasan "harmoni kata" libatkan pelajar Tanjungpinang

id Pementasan harmoni kata,Kemdikbudristek, kepri, tanjungpinang,kesenian kepri,Komunitas Samudra Art Production

Pemprov Kepri apresiasi pementasan "harmoni kata" libatkan pelajar Tanjungpinang

Pementasan harmoni kata di Gedung Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (21/9/2024) malam. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Kebudayaan mengapresiasi pementasan "harmoni kata" melibatkan pelajar di Kota Tanjungpinang yang digelar oleh Komunitas Samudra Art Production.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemprov Kepri Juramadi Esram berharap kegiatan-kegiatan kesenian seperti ini makin sering dilaksanakan di Tanjungpinang, bukan saja di kancah musik melainkan di medium kesenian lainnya.

“Karena orang itu kenal Tanjungpinang juga karena keseniannya. Itu yang harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Juramadi usai menyaksikan pementasan "harmoni kata" di Gedung Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, Sabtu (21/9) malam.

Juramadi menyebut bahwa generasi muda adalah investasi jangka panjang bagi kesenian di Kepri, Khususnya di Tanjungpinang. Oleh karena itu, pemerintah terkait perlu menyediakan wadah guna mendukung anak-anak muda menyalurkan bakat seninya.

Ia juga mengaku bangga meski tergolong masih muda, para pelajar sangat matang dalam bermain musik lewat pementasan "harmoni kata" tersebut.

"Kalau sekarang saja mereka sudah sebagus itu, kita tidak perlu khawatir Tanjungpinang kekurangan talenta musik kedepannya,” ungkap Juramadi.

Sementara, Ketua Samudra Art Production yang juga seorang musisi Supriyadi Hasanin mengatakan bahwa Tanjungpinang sejak dulu hingga kini terkenal dengan tradisi kesastraannya yang membentang panjang dari era Raja Ali Haji sampai kini. Ibu kota provinsi Kepri ini juga masyhur dengan sebutan Kota Gurindam.

“Juga negeri kata-kata. Begitulah yang selalu saya dengar dari kawan-kawan penyair,” katanya.

Negeri kata-kata inilah yang menjadi landasan Adi Lingkepin menyiapkan pertunjukan "harmoni kata" bertajuk “Intan Payung” yang kemudian dibawakan oleh 20 pelajar terpilih se-Kota Tanjungpinang.

Ia menjelaskan bahwa harmoni kata ialah perpaduan antara khazanah sastra Melayu klasik dengan musik etnik.

Sastra Melayu dimaksud antara lain Gurindam 12 dan Syair Nasihat karya Raja Ali Haji, lalu mantra lama orang Melayu dan pantun-pantun klasik, termasuk deret syair yang ditulis oleh sastrawan Tanjungpinang terkini.

Kemudian, Adi meramunya dalam pertunjukan berdurasi 15 menit dengan mengangkat kisah perjalanan anak manusia dari lahir sampai tumbuh dewasa.

“Lebih menantang lagi musiknya bukan saya yang main, melainkan pelajar SMP dan SMA. Kami berlatih intensif selama tiga bulan terakhir,” kata Adi pula.

Kegiatan malam harmoni kata terselenggara atas dukungan program Fasilitasi Bantuan Pemerintah Bidang Penguatan Komunitas Sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.

Baca juga: Polda Kepri memutasi anggota Satresnarkoba Polresta Barelang
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE