Dinkes Tanjungpinang ajak warga dukung target akhiri HIV/AIDS tahun 2030

id Dinkes tanjungpinang,hiv aids, kepri, tanjungpinang, dinas kesehatan

Dinkes Tanjungpinang ajak warga dukung target akhiri HIV/AIDS tahun 2030

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang Rustam. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Rustam mengajak masyarakat mendukung target mengakhiri HIV/AIDS pada tahun 2030.

"Untuk mencapai target ending AIDS 2030, pemerintah berkomitmen mengurangi penularan baru dan menurunkan angka kematian akibat HIV di Tanjungpinang,” kata Rustam usai menghadiri rangkaian kegiatan Peringatan Hari AIDS Sedunia di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, Sabtu.

Rustam menyebut bahwa HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data tahun 2023 di Tanjungpinang terdapat 130 kasus HIV dari 14.678 orang yang diskrining, dengan 60 kasus AIDS dan 13 kematian.

Sementara hingga Oktober 2024, kata dia, jumlah tersebut menurun menjadi 98 kasus HIV dari 12.426 orang yang diskrining, 21 kasus AIDS, dan 18 kematian.

Tingginya kasus ini, kata Rustam, dipengaruhi oleh faktor perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, peningkatan program pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit, sangat diperlukan untuk menekan angka penularan.

Rustam juga menginformasikan perkembangan positif dalam metode pencegahan HIV. Jika sebelumnya pencegahan berfokus pada perubahan perilaku dan penggunaan kondom, kini telah tersedia pengobatan pra-pajanan yang ditujukan untuk populasi kunci.

“Alternatif pencegahan kini semakin beragam, namun kami sangat memerlukan dukungan dari masyarakat dan berbagai lembaga untuk mengampanyekan perilaku hidup positif guna mencegah penularan HIV,” kata Rustam.

Ia menegaskan menjaga kesetaraan dalam pelayanan kesehatan sangat diperlukan agar fasilitas kesehatan dapat menjadi tempat yang aman bagi setiap individu.

“Fasilitas kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi semua orang. Sayangnya, diskriminasi justru masih terjadi di lingkungan keluarga, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” kata dia.

Ia turut mengingatkan masyarakat agar terus diberikan edukasi terkait HIV/AIDS untuk menghilangkan stigma dan kesalahpahaman yang ada.

HIV/AIDS hanya menular melalui cara-cara tertentu, bukan melalui interaksi sosial biasa. Pemahaman yang benar akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

"Semoga peringatan HIV/AIDS ini semakin memperkuat komitmen kita bersama dalam menanggulangi HIV/AIDS secara menyeluruh," demikian Rustam.

Baca juga: Dinkes Kota Batam bentuk tim percepatan penanggulangan TBC

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE