Disperindag Batam ajukan penambahan kuota gas LPG 50.852 MT di 2025

id Kepri,batam ,elpiji,disperindag,Penambahan,stok,lpg

Disperindag Batam ajukan penambahan kuota gas LPG 50.852 MT di 2025

Tumpukan gas elpiji 3 kg di Batam ANTARA/Jessica

Batam (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau mengajukan penambahan kuota gas elpiji subsidi 3 kg sebanyak 50.852 metrik ton (MT) di 2025.

Kepala Bidang Perindustrian, dan ESDM, Disperindag Kota Batam Januar Arka di Batam, Kamis, mengatakan, kuota itu bertambah 15 persen lebih banyak dari tahun lalu dengan jumlah kuota yang diterima sebanyak 42.095 MT.

“Kalau usulan kita adalah 50.852 metrik ton, kalau dikonversi ke tabung gas 3 kilogram jadi total adalah 16.950.497 tabung," kata Januar.

Ia menyebutkan, dengan tersedianya stok yang cukup banyak, dipastikan dapat memenuhi permintaan masyarakat di Batam.

Menurut Januar, untuk harga gas elpiji 3 kg masih diberlakukan harga Rp21 ribu, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pada tahun lalu.

“Berdasarkan data, konsumsi gas 3 kg di satu rumah tangga itu mencapai tiga tabung,” ujar dia.

Ia menyampaikan dengan kuota yang mencapai 16 juta lebih gas elpiji 3 kg dipastikan cukup dan tidak akan terjadi kekurangan, atau kelangkaan gas elpiji.

"Kecuali faktor alam, atau kerusakan di sumber sehingga menghambat pendistribusian gas ke Batam," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau mengatakan beberapa waktu lalu terjadi kelangkaan gas 3 kg yang disebabkan faktor cuaca ekstrem yang sempat melanda perairan Kepri.

"Pasokan kita kan dari Tanjunguban, jadi karena ombak cukup tinggi sehingga terjadi keterlambatan pasokan ke Batam," kata Gustian.

Menurut dia, jika terjadi keterlambatan satu hari pengantaran stok ke Batam, maka akan berdampak pada ketersediaan pasokan selama dua hari.

“Untuk itu, wajar saja terjadi kelangkaan, karena memang diakibatkan oleh faktor cuaca,” kata dia.

Mengenai stok elpiji di 2025 ini, Gustian mengatakan sudah mengusulkan penambahan kuota.

Hal ini dilakukan karena melihat pertumbuhan ekonomi yang terus bertumbuh, sehingga juga berdampak terhadap perputaran uang pelaku usaha.

"Jadi kalau usaha meningkat, artinya konsumsi gas elpiji di kalangan pelaku UMKM juga diprediksi meningkat. Untuk itu, kami usulkan penambahan kuota," ujar Gustian.

Baca juga: Pertamina hadirkan program tukar tabung 3kg untuk pelaku usaha non UMKM

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE