Tanjungpinang (ANTARA) - Dua maskapai di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengurangi frekuensi penerbangan per Februari 2025, dari yang biasanya beroperasi setiap hari kini menjadi tiga hari dalam seminggu.
"Kedua maskapai dimaksud yaitu Garuda dan Citilink, kecuali Batik Air yang masih beroperasi setiap hari," kata Executive General Manager Bandara RHF Tanjungpinang Agung Brahmantyo, Rabu.
Dampaknya, kata Agung, jumlah penumpang Bandara RHF Tanjungpinang periode 1-10 Februari 2025 turun 16 persen dibanding periode yang sama bulan Januari 2025, yakni dari 7.014 penumpang menjadi 5.900 penumpang.
Ia menyebut berdasarkan surat yang diterima dari kedua maskapai tersebut, pengurangan frekuensi penerbangan dipicu beberapa faktor, antara lain karena ada pemeliharaan pesawat untuk menghadapi peak season atau musim puncak jelang perayaan Idul Fitri 2025
Kemudian, adanya rotasi atau pemindahan pesawat ke beberapa daerah lain dengan demand penumpang yang lebih tinggi.
"Bisa juga akibat low season atau musim sepi setelah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sebab sudah mulai aktif masuk sekolah dan bekerja ditambah belum adanya kalendar wisata di awal tahun ini," ungkap Agung.
Masih menurut surat yang diterima dari maskapai Garuda dan Citilink, lanjut Agung, pengurangan frekuensi penerbangan kedua maskapai itu hanya berlangsung selama Februari 2025 saja.
"Mudah-mudahan mulai Maret dan seterusnya tak ada lagi pengurangan penerbangan," ucapnya.
Agung menambahkan sampai saat ini hanya ada tiga maskapai beroperasi di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia tersebut, yaitu Garuda, Citilink, dan Batik Air. Ketiganya melayani penerbangan rute Tanjungpinang-Jakarta dan sebaliknya.
Selain itu, ada pula maskapai Susi Air yang melayani rute antarpulau di Kepri, meliputi Dabo Singkep, Tambelan, dan Letung yang berangkat setiap hari Senin dan Kamis.
Komentar