Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) memperkuat ekosistem perekonomian dan keuangan syariah, serta mendorong digitalisasi sistem pembayaran dengan menggelar Kepulauan Riau Ramadan Fair (KURMA) 2025.
KURMA merupakan agenda tahunan untuk mengakselerasi perekonomian syariah pada momentum Ramadhan sejak tahun 2024 yang dilaksanakan pada 10 sampai dengan 16 Maret 2025 di Kota Tanjungpinang dan 17 sampai dengan 23 Maret 2025 di Kota Batam.
"Kepri terus memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui pengembangan Halal Center, inkubasi usaha halal melalui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), serta transformasi koperasi konvensional menjadi modern berbasis syariah melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren),” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Selasa.
KURMA 2025 secara resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, didampingi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Deputi Direktur Promosi dan Kerja Sama Strategis KNEKS Inza Putra, Kepala Perwakilan BI Kepri Rony Widijarto P, serta perwakilan Forkopimda Provinsi Kepri.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan RI mengapresiasi penyelenggaraan KURMA 2025 dan menekankan bahwa Kepulauan Riau sebagai melting pot kebudayaan yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekosistem ekonomi halal yang inklusif.
Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto P., menjelaskan bahwa tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Kepri diproyeksikan meningkat ke kisaran 4,8-5,6 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
"Namun, Kepri masih menghadapi tantangan berupa disparitas pertumbuhan ekonomi antar-wilayah yang dapat diatasi dengan penguatan dan pemberdayaan ekonomi syariah serta penguatan digitalisasi sistem pembayaran,” katanya.
Lebih lanjut, Rony juga menyampaikan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan dalam menjadikan Kepri sebagai pusat ekonomi syariah yang maju serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Deputi Direktur Promosi dan Kerja Sama Strategis KNEKS Inza Putra menyampaikan bahwa KURMA 2025 hadir untuk memperkuat literasi ekonomi syariah, serta mengintegrasikan industri halal, pariwisata, dan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
KURMA 2025 menghadirkan berbagai program unggulan yang dirancang untuk meningkatkan inklusivitas dan daya saing ekonomi syariah antara lain Business Matching UMKM Syariah, Bazar Ramadhan, Layanan Sertifikasi Halal, Sosialisasi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf), Festival Fashion Show, Bedah Buku, Seminar ekonomi syariah, dan berbagai kompetisi seperti Nasyid, Azan, Dai Cilik, Cerdas Cermat, dan Mewarnai.
KURMA 2025 juga menjadi momentum untuk mendorong digitalisasi keuangan syariah melalui peluncuran QRIS 1000 Masjid yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan sosial syariah dengan memanfaatkan QRIS untuk pembayaran ZISWAF secara digital.
Sebagai bagian dari rangkaian program menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025, KURMA 2025 merupakan komitmen dan langkah nyata BI Provinsi Kepri dalam memperkuat infrastruktur ekonomi syariah serta mendorong digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga:
BI Kepri gencarkan layanan penukaran uang sepanjang Ramadhan
BI Kepri bersama perbankan gencarkan Gerakan 1.000 QRIS Masjid
BI Kepri perkuat ekosistem keuangan syariah dengan Festival KURMA 2025
Komentar