Sementara itu, Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengeruk sungai-sungai yang sering menyebabkan banjir, baik saat intensitas hujan tinggi maupun air pasang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah, di Banjarmasin, Jumat mengungkapkan, kegiatan ini merupakan program normalisasi sungai penanganan banjir tahun 2025.
Menurut dia, diantara sungai-sungai yang masuk program pengerukan tersebut, yakni Sungai Tatas, Sungai Teluk Dalam, Sungai Jafri Zamzam, Sungai Belitung dan Sungai Pemurus.
"Sungai-sungai ini kondisinya sudah cukup dangkal, sehingga sering menjadi penyebab banjir di sekitarnya, baik saat intensitas hujan tinggi maupun terjadi air pasang tinggi," ucapnya.
Suri menyebutkan, sebagian sungai-sungai tersebut sudah mulai dikerjakan, yakni diterjunkan alat berat untuk melakukan pengerukan.
"Pengerukan untuk Sungai Tatas alat berat sudah mulai bekerja, Sungai Teluk Dalam masih dalam tahap proses dan Sungai Jafri Zamzam sudah mulai dikerjakan," ungkapnya.
Menurut Suri, gerakan untuk mengeruk sungai sebagai program normalisasi sungai tersebut merupakan misi kepemimpinan Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR dan Wakilnya Hj Ananda dalam 100 hari kerja.
Pemkot Banjarmasin harus bergerak cepat untuk melaksanakan program ini, karena ini sebagai bagian membawa Banjarmasin Maju Sejahtera.
Dalam normalisasi sungai ini, ungkap Suri, pihaknya juga bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah Domestik (Perumda PALD) untuk pembersihan sejumlah drainase yang mengarah ke sungai.
Suri menjelaskan, dengan melakukan penyedotan sedimentasi, agar ruang dan kapasitas sungai lebih banyak menampung air.
Suri menyampaikan, perbaikan sungai di Kota Banjarmasin memang harus dilakukan bertahap, sebab sungai aktif yang terdata saat ini sekitar 120 sungai, dari sungai besar, sedang dan kecil.
Saat ini yang cukup besar proyek perbaikan sungai di Kota Banjarmasin adalah sungai Veteran di Banjarmasin Tengah, atau kanal Veteran yang dulunya dibangun pada zaman penjajahan Belanda.
Program perbaikan Sungai Veteran itu dibantu Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Kementerian Pekerjaan Umum RI pada tahap awal sepanjang 900 meter.
Normalisasi Sungai Veteran yang pernah mati suri puluhan tahun karena tertutup bangunan warga tersebut juga didukung Bank Dunia dengan target dana Rp1 triliun.
Permukiman warga di Tangsel terendam banjir hingga 1,8 meter

Petugas dari BPBD Kota Tangsel saat mengecek kondisi banjir yang melanda wilayahnya itu. ANTARA/HO-BPBD Tangsel
Komentar