Pekerja di pelabuhan Yunani blokade komoditas baja untuk Israel

id pelabuhan piraeus,blokade pengapalan,kapal israel,genosida palestina,konflik israel palestina,unjuk rasa palestina

Pekerja di pelabuhan Yunani blokade komoditas baja untuk Israel

Foto udara yang diambil pada 10 Juli 2023 ini menunjukkan OOCL PIRAEUS, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia, tiba di Pelabuhan Piraeus, Yunani. (ANTARA/HO-Xinhua)

Athena (ANTARA) - Pekerja di Pelabuhan Piraeus, Yunani, salah satu pelabuhan terbesar di Eropa, pada Senin (14/7) memblokade bongkar muat komoditas baja untuk pemanfaatan militer yang ditujukan ke Israel.

Blokade tersebut dilakukan melalui demonstrasi di dermaga nomor 2 dan 3 Pelabuhan Piraeus oleh anggota serikat pekerja bongkar muat pelabuhan ENEDEP bersama aktivis pro-Palestina, organisasi sayap kiri, dan anggota parlemen dari Partai Komunis Yunani (KKE).

Dalam unjuk rasa, Presiden ENEDEP Markos Bekris menyatakan bahwa mereka tak akan mengizinkan pelabuhan tersebut menjadi pangkalan untuk mendukung pembantaian rakyat Palestina oleh Israel.


Baca juga: Lebih dari 700 warga Palestina tewas ditembak Israel saat ambil air di Gaza


"Kami tak akan membiarkan pelabuhan ini menjadi pangkalan bagi Amerika Serikat, NATO, atau Uni Eropa. Tujuan kami adalah untuk memblokade proses bongkar muat dan mencegah pengapalan kargo yang mematikan ini," kata Bekris.

"Kami tak akan menodai tangan kami dengan darah, kami tak mau menjadi kaki tangan dan, di saat yang sama, sasaran aksi balasan," ucap dia, menambahkan.

Dengan terus menentang seruan gencatan senjata dari komunitas internasional, zionis Israel tetap melanjutkan agresi ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 dan telah menewaskan lebih dari 58 ribu warga Palestina di Gaza.

Sumber: Anadolu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pekerja pelabuhan Yunani blokade pengapalan baja untuk Israel

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE