Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) menekankan lima program prioritas atau quick wins dalam rapat koordinasi daerah tingkat provinsi tahun 2025.
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina Rohina memaparkan lima quick wins tersebut, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Aplikasi Konsultasi Keluarga Berbasis AI (Akal Imitasi), dan Lansia Berdaya (Sidaya).
"Kelima program itu dirancang untuk menjawab kebutuhan strategis dan operasional pembangunan keluarga di lapangan dengan pendekatan lintas sektor, berbasis data, serta didukung oleh teknologi dan inovasi," kata Rohina dalam rakorda program bangga kencana dan penurunan stunting di Tanjungpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan tersebut wahana dalam pelaporan hasil capaian program serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan keluarga dan kependudukan melalui lima quick wins dan pembangunan keluarga yang dicanangkan Kemendukbangga/BKKBN, di mana program itu berorientasi pada dampak nyata di masyarakat.
Rakorda juga bertujuan menyusun strategi dan arah kebijakan tahun berjalan dan tahun berikutnya, memperkuat sinergi antara pusat, daerah, dan mitra strategis dalam pembangunan keluarga dan kependudukan, serta mendorong percepatan implementasi program quick wins kementerian di daerah.
"Termasuk mengidentifikasi inovasi dan best practices di tingkat daerah untuk direplikasi secara nasional," ujarnya.
Ia berharap, rakorda ini menghasilkan rumusan rekomendasi strategis pembangunan kependudukan dan keluarga nasional, terintegrasi program quick wins dalam rencana kerja kementerian/badan dan unit pelaksana di daerah, serta terbangun komitmen dan rencana aksi bersama pusat dan daerah, serta teridentifikasi inovasi-inovasi pelayanan keluarga di lapangan.
Keberhasilan implementasi quick wins bergantung pada sinergitas antar-level pemerintahan dan penguatan lini lapangan, mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.
Selain itu, Rohina mengapresiasi seluruh kementerian/lembaga, gubernur, bupati dan wali kota se-Kepri beserta seluruh jajarannya yang telah berupaya maksimal mempercepat penurunan stunting di provinsi tersebut.
Angka prevalensi stunting di Kepri tahun 2024 sebesar 15 persen atau turun dibandingkan dengan periode tahun 2023 sebesar 16,8 persen. Kasus stunting di Kepri juga mendekati target penurunan stunting secara nasional sebesar 14 persen.
"Tanpa kerja sama dengan semua stakeholder terkait, maka target program percepatan penurunan stunting hanyalah sebuah impian yang sulit diwujudkan," katanya.
Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov Kepri Arif Fadillah menyambut positif penyelenggaraan rakorda bangga kencana dan pencegahan stunting tahun 2025.
"Kegiatan ini sangat strategis sebagai upaya penguatan dan pemantapan komitmen kita bersama dalam mendukung program pembangunan keluarga," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan capaian indikator sasaran kinerja (IKU) tahun 2024, antara lain berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun lalu, capaian Total Fertility Rate (TPR) Kepri di angka 101,4 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan capaian nasional sebesar 99,53 persen.
Indikator kinerja utama lainnya yang realisasinya di atas 100 persen adalah angka prevalensi kontrasepsi modern, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi, dan indeks pembangunan keluarga (iBangga).
Ia mendorong beberapa langkah strategis terkait penanganan stunting di Kepri, antara lain menginternalisasi grand design pembangunan kependudukan (GDPK) kabupaten/kota, serta menginternalisasi ke dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan renstra melalui peta jalan pembangunan kependudukan (PJPK).
Acara rakorda ditutup dengan penyaluran DAK bantuan operasional keluarga berencana (DAK-BOKB) untuk tujuh kabupaten/kota se-Kepri senilai Rp23 miliar dan penandatangan perjanjian kerja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN Kepri tekankan lima program quick wins dalam rakorda 2025
Komentar