Penambangan Bauksit Ilegal Masih Berlangsung di Bintan

id Penambangan, Bauksit, Ilegal, Masih, Berlangsung, Bintan

Penambangan Bauksit Ilegal Masih Berlangsung di Bintan

Penambangan bauksit di Bintan (antaranews.com)

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Aksi penambangan bauksit ilegal di Kampung Batu Duyung, Kelurahan Sei Enam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, masih berlangsung sampai sekarang.

"Kami sudah kerja sejak satu bulan yang lalu. Ini hanya untuk perapian saja," kata Lubis, koordinator lapangan penambangan bauksit di Kampung Batu Duyung, Kamis.

Ia menambahkan, penambangan bauksit tersebut dikelola PT Harap Panjang milik Simen. Namun orang yang dipercaya untuk menangani penambangan di Batu Duyung Kimsoon.

"Sejak sebelum lebaran sampai satu bulan lalu aktivitas penambangan terhenti. Namun masih ada sisa batu bauksit sekitar 30 ribu ton, yang sejak sebulan yang lalu diangkut ke Pelabuhan Tanjung Kuku," ungkapnya.

Ketika ditanya izin penambangan, Lubis mengaku tidak mengetahui. Dia meminta wartawan untuk menanyakannya langsung kepada bos PT Harap Panjang.

"Kalau permasalahan itu kami tidak mengetahuinya," ucapnya.

Aktivitas penambangan bauksit seharusnya tidak lagi terjadi sejak 24 Oktober 2013. Penghentian penambangan bauksit berdasarkan keputuskan Pemerintah Bintan setelah terjadi polemik.

Pemerintah hanya memberi izin kepada PT Gunung Sion untuk menghabiskan stok bauksit. Itu pun waktunya dibatasi hingga 4 November 2014.

Sementara PT Harap Panjang dan perusahaan lainnya tidak diizinkan untuk melakukan penambangan.

"Kami mengetahui adanya keputusan itu. Tetapi kami hanya pekerja, yang bekerja sesuai perintah bos," kata Lubis.

Dia mengaku bauksit yang diangkut dari Batu Duyung dengan menggunakan truk roda 10 menuju pelabuhan di Tanjung Kuku, Bintan tidak untuk dijual pada saat ini, melainkan hanya stok.

"Kami hanya menghabiskan batu bauksit ini, karena mesin pencucian bauksit mau dibongkar," ujar Lubis.(Antara)

Editor: Dedi

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE