Lingga (Antara Kepri) - Penjabat Bupati Lingga, Edi Irawan, sidak kantor badan perencanaan dan pembangunan (Bappeda) Kabupaten Lingga, yang ada di komplek perkantoran Daik Lingga, Rabu.
Sidak yang dilakukan dalam rangka pengawasan kehadiran pegawai menyambut Idul Adha tersebut, ditemukan sejumlah pegawai tidak masuk kantor, bahkan ada ruangan yang ditemukan kosong.
"Kehadiran pegawai hanya dua pertiga dari jumlah pegawai yang ada di Bappeda," kata Bupati Lingga, Edi Irawan, usai sidak.
Edi mengatakan, untuk sidak kali ini, dirinya masih memaklumi, ketidak hadiran pegawai tersebut. Hal itu mengingat, sejumlah pegawai yang bekerja di Daik Lingga berasal dari luar kota, dan harus mempersiapkan momen menyambut Idul Adha bersama keluarganya.
"Saya maklum karena besok hari raya, jadi mungkin mereka pulang kampung. Namun nanti saya akan tanyakan ke kepala dinasnya, apakah pulang kampung atau dinas luar," katanya.
Pantauan Antara, sidak tersebut rencananya dilakukan di tiap kantor dinas yang ada di dalam komplek perkantoran Pemkab Lingga.
Saat kunjungannya ke kantor Bappeda sejumlah pegawai kantor tersebut terlihat telah bersiap-siap, bahkan kepala Bappeda, M Ishak, menyambut kedatangan Bupati didepan pintu kantor Bappeda.
Bupati, memeriksa seluruh ruang kerja Bappeda yang terlihat sudah rapi serta diisi beberapa pegawai di dalamnya. Setiap ruangan yang ia masuki ada pegawainya, cuma tidak sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia.
Edi Irawan sempat menanyakan, tentang beberapa meja dan kursi yang terlihat kosong, serta mengomentari salah satu ruangan, karena banyak ditemukan kertas diruangan tersebut.
Usai mengunjungi kantor Bappeda, dan mengetahui sidak yang ia lakukan telah menyebar ke kantor lainnya, Bupati menunda kegiatan tersebut.
"Saat ini sidak cukup dikantor Bappeda saja, kayaknya ada yang bocorin informasi jadi kantor-kantor sudah siap-siap," katanya.
Namun dia mengatakan sidak tersebut akan tetap dilaksanakan, namun waktunya belum ditentukan." Nanti sidaknya akan di atur ulang," tutup Edi Irawan. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir

Komentar