KPPAD Kepri Desak Hentikan Rokok FTZ

id KPPAD Kepri, Faisal, Desak Hentikan Rokok FTZ

KPPAD Kepri Desak Hentikan Rokok FTZ

Ketua KPPAD Kepri Faisal (Niko)

Bagaimana dengan generasi muda kita ke depan? Kita harus bersama-sama menjaga mereka menjadi pelajar yang sehat
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Kepulauan Riau (KPPAD Kepri) mendesak Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone) Tanjungpinang menghentikan pemberian kuota rokok karena memberi pengaruh negatif kepada pelajar.

Ketua KPPAD Kepri Faisal, dalam diskusi yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan banyak pelajar sekarang menjadi pecandu rokok, meski harga rokok mahal.

"Rokok mahal saja dibeli, apalagi rokok kawasan bebas yang dijual dengan harga yang jauh lebih murah karena tidak dikenakan cukai. Kami khawatir rokok kawasan bebas ini semakin memperbanyak jumlah pecandu rokok di kalangan pelajar," katanya dalam diskusi bertema "Refleksi Kinerja BP Tanjungpinang".

Dia juga mendesak pemerintah daerah untuk memperhatikan permasalahan tersebut. Rokok yang mengandung zat beracun kini sudah diisap anak SD-SMA.

"Bagaimana dengan generasi muda kita ke depan. Kita harus bersama-sama menjaga mereka menjadi pelajar yang sehat," ucapnya.      
   
Faisal menegaskan tidak hanya rokok kawasan bebas yang seharusnya menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah, karena rokok yang dikenakan cukai yang lebih dahulu dikenal para pelajar. Rokok berbagai merek tersebut dijual bebas sehingga mudah dibeli pelajar.

Jika rokok kawasan bebas maupun rokok yang dikenakan cukai tidak ingin dihentikan, maka sebaiknya dibatasi. Penjualan rokok harus sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan.   
   
"Ini perlu kajian yang matang agar diketahui seberapa banyak rokok yang dibutuhkan. Kalau sekarang, peredaran rokok tidak dibatasi sehingga pelajar pun mengisapnya," katanya.

Menurut dia, pelajar sekarang berbeda dengan dahulu. Pelajar pecandu rokok sekarang berani di tempat umum pengisap rokok.

Mereka juga berani mengisap rokok saat masih mengenakan pakaian sekolah.

"Kalau ditanya kenapa mengisap rokok, mereka beralasan untuk menghilangkan stres. Ini permasalahan serius, karena pelajar berupaya menghilangkan stres dengan mengisap rokok," ujarnya.

Faisal mengatakan menghentikan pelajar mengisap rokok harus dimulai dari rumah. Para orang tua harus mengawasi putra-putrinya, dan memberi nasehat.

Pemerintah juga sebaiknya melarang para pedagang menjual rokok kepada para pelajar.

"Pihak sekolah juga harus mengawasi anak muridnya, jangan sampai mereka mengisap rokok di sekolah atau di luar sekolah dengan menggunakan pakaian sekolah. Harus diberi pemahaman kepada pelajar tersebut tentang bahaya merokok," katanya.(Antara)


Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE