Menyulap pabrik tua jadi museum industri

id pabrik tua,museum,industri

Menyulap pabrik tua jadi museum industri

Ilustrasi - Aktivitas di pabrik tua. (Antaranews Sumsel/Feny Selly)

untuk membantu negara tersebut mencatat industrialisasi di negaranya, demikian menurut sumber-sumber dengan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.
Beijing (Antaranews Kepri) - China berencana untuk menempatkan lebih banyak pabrik tua dan bengkel di bawah perlindungan negara sebagai kawasan warisan industri.

Sebuah survei akan dimulai secara nasional untuk menemukan warisan industri potensial, untuk membantu negara tersebut mencatat industrialisasi di negaranya, demikian menurut sumber-sumber dengan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.

Pabrik, bengkel, area pertambangan, fasilitas produksi dan penyimpanan dan tempat industri lainnya yang dibangun sebelum tahun 1980 menjadi target rencana ini.

Setelah dikonfirmasi, situs warisan industri itu akan berada di bawah perlindungan negara, dan beberapa mungkin berubah menjadi museum industri yang terbuka untuk umum.

Zhang Feng, chief engineer kementerian tersebut, mengatakan bahwa China berencana untuk menstandarisasi pengelolaan warisan industri dan membangun sebuah gabungan museum industri.

Pada Desember 2017, kementerian tersebut merilis sejumlah warisan industri tingkat nasional pertama di China, dengan harapan dapat memanfaatkan nilai historis dan menginspirasi keahlian mereka.

Pabrik Keramik Yuzhou, salah satu pabrik tembikar milik negara terbesar, yang dibangun pada 1954 di Jingdezhen, Provinsi Jiangxi, tersebut berada dalam daftar warisan.

Meskipun aktivitas produksi sepenuhnya berhenti pada pertengahan tahun 1990an, namun fasilitas, peralatan dan tungku di dalamnya tetap utuh.

Setelah renovasi selesai, pabrik itu akan berubah menjadi pusat kebudayaan dan seni Taoxichuan, sebuah pertanda baru untuk kota yang dihiasi dengan museum seni dan bengkel keramik tradisional.

Zhang Feng mengatakan bahwa situs warisan industri tidak hanya akan melestarikan memori industri negara tersebut, tetapi juga untuk mengilhami gagasan baru. Demikian Kantor Berita Xinhua. (Antara)

Editor : Pradanna Putra

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE