Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan melakukan market sounding atau penjajakan minat calon investor pengelolaan dam Tembesi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada akhir Oktober 2018.
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam, Eko Budi Soepriyanto, di Batam, Kamis, mengatakan saat ini sudah ada 24 perusahaan dalam dan luar negeri yang menyatakan minatnya untuk mengikuti lelang pengelolaan dam Tembesi.
"Tim panitia lelang terdiri dari beberapa kedeputian, tidak hanya kedeputian empat saja," kata Eko.
Eko menambahkan perusahaan luar negeri yang tertarik mengelola Dam Tembesi, rata-rata mengandeng perusahan dalam negeri.
Karena lanjut Eko, saat ini banyak perusahaan luar negeri yang awalnya tidak bergerak dibidang pengelolaan air, namun saat ini tertarik untuk ikut lelang pengelolaan Dam Tembesi.
"Kemarin saya sudah mendengarkan pemaparan dari perusahaan China Railway Engenering dan dia harus mengandeng perusahaan lokal," katanya.
Eko mengatakan saat ini, air menjadi primadona bagi para investor dalam dan luar. Karena lanjut Eko, banyak perusahaan yang tadinya bergerak dibidang kontruksi melakukan pengembangan usahanya dengan pengelolaan air.
"Sekarang ini banyak investor yang ingin bermain dengan air dan kita akan lihat kompetensi, pengalaman dan keuangannya seperti apa," ujarnya.
Karena kata Eko, banyak parameter yang harus dilihat BP Batam sebelum memberikan pengelolaan Dam Tembesi kepada calon investor yang mengikuti market sounding.
Kata Eko, saat ini ada dua perusahaan asal Tiongkok yang tertarik untuk mengelola Dam Tembesi.
"Pertama China Railway Engenering dan China State Engenering, ini dua-duanya BUMN," ujarnya.
Eko mengatakan pihaknya mengandeng beberapa pakar dan konsultan agar mendapatkan investor yang cocok untuk melakukan pengelolaan Dam Tembesi.
"Kita juga meminta bantuan Kementerian Keuangan, Kementerian Sumber Daya Air dan ini kita laksanakan secara fair dan terbuka," ujarnya.
Selain dari Tiongkok, kata Eko ada juga investor yang berasal dari Jepang yaitu Hiroshima Water dan Philipina, yaitu Manila Water.
"Ini juga perusahaan top yang sangat baik dan di dalam negeri ada Moya Group, Salim Group dan PT ATB," paparnya.
Berita Terkait
BP Batam-PT Moya kerja sama untuk pengelolaan air bersih Batam
Senin, 14 September 2020 17:30 Wib
ATB beri dispensasi tagihan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Kamis, 23 April 2020 19:41 Wib
Wali Kota imbau pengusaha di Batam bantu tanggulangi COVID-19
Selasa, 21 April 2020 16:13 Wib
ATB bersedia tunda penggiliran air bersih ke masyarakat
Jumat, 27 Maret 2020 21:06 Wib
BP Batam minta ATB batalkan pendistribusian air bergilir
Kamis, 26 Maret 2020 22:05 Wib
Batam bakal krisis air
Rabu, 11 Maret 2020 20:38 Wib
ATB minta pengakhiran konsesisecara profesional
Rabu, 29 Januari 2020 2:35 Wib
Kenduri Akhir Tahun Batam
Rabu, 1 Januari 2020 2:06 Wib
Komentar