Tanjungpinang (ANTARA) - Puluhan warga menyaksikan limbah minyak berwarna hitam (sluge oil) yang mencemari Pantai Senggiling, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu.
Warga mendapat informasi tersebut dari media sosial. Mereka mengabadikan pantai pasir putih yang kotor.
Di lokasi tersebut juga terdapat sejumlah petugas daerah yang mengambil sampel. Di pantai yang tercemar limbah minyak hitam itu juga terdapat puluhan kapal kelong.
Baca juga: Pantai di Bintan kembali dicemari limbah minyak hitam
Panglima Muda Hulubalang Lembaga Adat Melayu Bintan, Iman Ali, mengatakan, limbah minyak hitam ini tidak hanya merugikan pengusaha yang bergerak di bidang wisata, melainkan juga nelayan.
"Ini persoalan tahunan tetapi tidak mampu diselesaikan. Kami berharap pemerintah pusat fokus mengatasi permasalahan ini," ujarnya.
Baca juga: Gara-gara limbah minyak hitam, sejumlah turis kapok ke Bintan
Iman mengatakan sejumlah nelayan di Bintan merupakan pekerja yang baru diberhentikan dari perusahaan resort. Perusahaan tersebut memberhentikan mereka karena turis hanya sedikit setelah muncul permasalahan virus corona.
"Kasihan para nelayan di Bintan," katanya.
Selain di Senggiling, di sepanjang pantai di kawasan Kawal, Desa Teluk Bintan, Desa Malang Rapat, dan Berakit juga terdapat minyak hitam yang mencair dan kenyal. Batu-batu yang berada di kawasan wisata, juga kotor.
Baca juga: Delapan resort di Bintan tercemar minyak hitam
"Siapa yang tega membuang limbah ini?" kata Ketua RT 2 Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kurnia.
Minyak hitam yang berada di pinggir pantai, tidak hanya mencemari kawasan objek wisata, melainkan juga kawasan tangkapan ikan. Ratusan perahu dan sampan juga kotor.
"Minyak hitam lengket di jaring ikan dan bubuh kepiting," katanya.
Baca juga: Pemprov Kepri desak pusat tangani limbah minyak
Berita Terkait
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Tiga warga tertimbun longsor di Banjarwangi
Jumat, 26 April 2024 9:56 Wib
Ditjen Imigrasi buka "hotline" pelaporan atas aktivitas mencurigakan WNA
Kamis, 25 April 2024 11:03 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dua wisatawan tewas karena berenang di zona bahaya Pangandaran
Rabu, 24 April 2024 16:16 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Puluhan warga Cianjur keracunan massal, seorang meninggal
Minggu, 21 April 2024 17:25 Wib
Bima Arya pamit pada warga Kota Bogor
Sabtu, 20 April 2024 11:09 Wib
Komentar