"Melalui observasi dan diskusi dengan berbagai pihak, diketahui banyak masyarakat yang belum mengetahui aturan pemakaian dan perawatan masker kain secara benar," ujar Azwina Eka Ariyanti, salah satu mahasiswa, Minggu.
Para mahasiswa ini berharap dengan adanya edukasi yang dilakukan secara door-to-door (rumah kerumah) diharapkan dapat mendukung usaha pemerintah untuk menumbuhkan disiplin dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan masker.
"Edukasi door-to-door sendiri dipilih sebagai upaya mengurangi kerumunan dan bentuk pendekatan yang santai dengan warga, sehingga mereka lebih nyaman dan tertarik mengetahui informasi lebih lanjut," lanjutnya.
Kegiatan tersebut sengaja di fokus pada penggunaan masker kain dalam kegiatan sehari-hari, informasi terkait aturan pemakaian masker, kiat menggunakan masker, dan cara pencucian masker diberikan melalui poster yang dicetak sebagai media penyampaian informasi.
Para mahasiswi ini juga menempelkan beberapa poster di rumah warga, tempat mengaji anak-anak (TPQ), serta di bagikan secara daring melalui media sosial Instagram dan Facebook.
Tidak sampai di situ tim ini juga akan melakukan pemberdayaan pada remaja perempuan sekitar, dengan mengajarkan pembuatan buket makanan ringan untuk mengisi waktu luang. Hobi sederhana ini dipilih karena jika ditekuni dapat menjadi tambahan penghasilan selama pandemi dan mudah dipraktikkan.
"Dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan KKN ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Komentar