Natuna (ANTARA Kepri) - Dua batalyon yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) pada Rabu tiba di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, untuk latihan serangan darat gabungan TNI.
"Sesuai jadwal, hari ini satu Batalyon Linud 330 dan Marinir bergabung di Desa Tanjung untuk mengonsolidasikan latihan serangan darat gabungan di Desa Ceruk pada Kamis (6/9)," kata Komandan Kodim 0318 Natuna Letkol Sujadi, Rabu.
Kedua batalyon tersebut tiba di Desa Tanjung yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Ranai, ibu kota Natuna, dan berbatasan dengan Desa Ceruk yang menjadi target latihan serangan darat gabungan.
Pasukan Linud bergerak bergelombang dari Ranai sejak tadi malam setelah sukses menggelar latihan dengan target merebut Bandara Lanud Ranai dari tangan musuh pada Selasa (4/9).
Sementara itu, pasukan Marinir bergerak dari Pantai Sengiap yang melakukan pendaratan amfibi dari lima KRI yang lego jangkar sekitar 3.500 yard dari bibir pantai.
Pasukan marinir mendarat Selasa pagi menggunakan 10 unit tank tempur tipe BMP3F serta didukung sejumlah tank pengangkut personel tipe LVT7 dan tank BTR.
Asisten Operasional Kostrad yang juga Kawasdal (Kepala Wasit dan Pengendali) Latihan PPRC Kolonel (Inf) Ainurrahman mengatakan, pasukan Linud dan Marinir melakukan serangan darat gabungan merupakan puncak latihan PPRC yang akan ditutup pada Jumat (7/9).
"Latihan serangan darat gabungan merupakan 'output' dari rencana operasi (RO) yang telah disusun," katanya.
Menurut Ainurrahman, latihan PPRC meliputi operasi Linud, operasi amfibi oleh marinir, operasi dukungan udara, operasi penggabungan dan operasi darat gabungan.
"Taktik dan tujuan latihan adalah melakukan penanggulangan awal terhadap ancaman integritas NKRI," ucapnya.
Latihan PPRC, tambah dia, secara keseluruhan melibatkan sekitar 2.500 personel dan menyertakan alat angkut seperti enam pesawat Hercules, lima KRI, 30 tank dan persenjataan seperti senjata perorangan, artileri medan dan senjata bantuan. (RDT/A013)
Editor: Jo Seng Bie
Komentar