Batam (Antara Kepri) - Pipa milik perusahaan air bersih Adhya Tirta Batam kerap bocor terkena alat berat berbagai pengerjaan pembangunan di Kota Batam Kepulauan Riau, sehingga distribusi ke rumah-rumah terganggu.

"Ini bukan kali pertama pipa ATB terkena excavator kontraktor Pekerjaan Umum yang sedang mengerjakan jalan. Sebelumnya ada beberapa pipa ATB yang terhantam alat berat kontraktor, seperti di  SimpangvKemuning Tanjung Piayu, Simpang Kabil, hingga Simpang Kepri Mal," kata Corporate Communication Manager ATB Enriqo Moreno dalam rilis di Batam, Senin.

Menurut dia, pipa distribusi ATB DN150 mm di sekitar Graha Sulaiman, Nagoya paling sering rusak terhantam alat berat, hingga distribusi air terpaksa dihentikan.

Ia menyatakan proses perbaikan pipa membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga normalisasi distribusi air tidak bisa cepat.

"Meski ukuran pipa tidak terlalu besar, tetap saja perbaikan pipa tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata dia.

Penanganan pipa dan normalisasi air juga terkendala karena sebagian kontraktor tidak melapor. Dan sebagian di antaranya juga hanya menginformasikan kebocoran pipa kepada karyawan ATB yang dikenal. Bukan kepada bagian penanganan keluhan, sehingga memerlukan waktu koordinasi yang lebih lama.

"Kontraktor yang mengerjakan pekerjaan jalan itu berbeda-beda. Saat 'excavator' mereka menghantam pipa ATB dan menyebabkan kebocoran, ada yang kooperatif ada yang tidak," ceritanya.

Enriqo berharap, saat darurat air bersih seperti saat ini sebaiknya semua pihak saling bahu-membahu menjaga ketersediaan air bersih di Pulau Batam.

"Sayang bila air terbuang sia-sia apalagi saat air baku yang semakin menipis seperti saat ini. Oleh karena itu, siapa pun yang melihat ada kebooran air ATB mohon menginformasikan ke 'call centre' kami," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta : YJ Naim
Editor :
Copyright © ANTARA 2025