Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pantai Trikora, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu, dipadati para pelancong dan masyarakat setempat untuk mengisi hari libur panjang, Lebaran Idul Fitri 2017.
Mardianto, warga Tanjungpinang, salah satu pengunjung Pantai Trikora mengaku memilih menghabiskan waktu libur panjang bersama keluarga di pantai karena lebih murah dan bisa beramai-ramai.
"Biasanya kalau hari libur Trikora jadi tempat bermain air sama anak-anak dan keluarga, dan kebetulan sekarang 'kan liburan," katanya.
Sejak hari raya ke-3 Idul Fitri 1438 Hijriah Pantai Trikora diminati para pengunjung untuk berlibur. Deretan kendaraan roda dua dan empat memadati halaman parkir, rata-rata pengunjung datang dari Tanjungpinang, Bintan dan Batam.
Selain dapat menikmati bersantai bersama keluarga di pasir putih sembari bermain ombak, beberapa pemilik lahan menyediakan beberapa pondok-pondok beratap jerami di pinggir pantai. Satu rumah kayu disewa seharga Rp.50 ribu per hari.
Di libur panjang kali ini para pemilik pondok di sepanjang Pantai Trikora kebanjiran. Pondok-pondok terisi penuh oleh para pengunjung. "Pendapatan tak kurang Rp5 sampai Rp6 juta perhari," kata Darwis, salah satu pengelola pondok.
Pengelola Pantai Trikora yang dibuka oleh umum juga menyediakan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) sebagai tempat untuk para pengunjung berbilas dengan air tawar. Sekali mandi pengunjung cukup membayar Rp.3.000.
Padatnya pengunjung ke pantai yang merupakan salah satu destinasi wisata Pemerintah setempat juga masih minim kesadaran para pengunjung. Kebanyakan dari mereka membuang sampah sembarangan, sehingga pantai tercemari sampah-sampah bekas makanan.
Pengelola setempat juga tidak menyertakan pengamanan dipantai untuk menghindari bilamana terjadi kecelakan di laut. Dari data yang dihimpun Antara, beberapa tahun belakang kerap terjadi kasus tenggelamnya para pengunjung di Pantai Trikora saat berlibur.
Jika anda ingin mengakhiri akhir pekan dan libur panjang berwana air, Pantai Trikora dirasa dapat menjadi pilihan. Namun, anda perlu waspada dan menjaga orang-orang yang ada disekitar anda. (Antara)
Editor: Rusdianto
Mardianto, warga Tanjungpinang, salah satu pengunjung Pantai Trikora mengaku memilih menghabiskan waktu libur panjang bersama keluarga di pantai karena lebih murah dan bisa beramai-ramai.
"Biasanya kalau hari libur Trikora jadi tempat bermain air sama anak-anak dan keluarga, dan kebetulan sekarang 'kan liburan," katanya.
Sejak hari raya ke-3 Idul Fitri 1438 Hijriah Pantai Trikora diminati para pengunjung untuk berlibur. Deretan kendaraan roda dua dan empat memadati halaman parkir, rata-rata pengunjung datang dari Tanjungpinang, Bintan dan Batam.
Selain dapat menikmati bersantai bersama keluarga di pasir putih sembari bermain ombak, beberapa pemilik lahan menyediakan beberapa pondok-pondok beratap jerami di pinggir pantai. Satu rumah kayu disewa seharga Rp.50 ribu per hari.
Di libur panjang kali ini para pemilik pondok di sepanjang Pantai Trikora kebanjiran. Pondok-pondok terisi penuh oleh para pengunjung. "Pendapatan tak kurang Rp5 sampai Rp6 juta perhari," kata Darwis, salah satu pengelola pondok.
Pengelola Pantai Trikora yang dibuka oleh umum juga menyediakan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) sebagai tempat untuk para pengunjung berbilas dengan air tawar. Sekali mandi pengunjung cukup membayar Rp.3.000.
Padatnya pengunjung ke pantai yang merupakan salah satu destinasi wisata Pemerintah setempat juga masih minim kesadaran para pengunjung. Kebanyakan dari mereka membuang sampah sembarangan, sehingga pantai tercemari sampah-sampah bekas makanan.
Pengelola setempat juga tidak menyertakan pengamanan dipantai untuk menghindari bilamana terjadi kecelakan di laut. Dari data yang dihimpun Antara, beberapa tahun belakang kerap terjadi kasus tenggelamnya para pengunjung di Pantai Trikora saat berlibur.
Jika anda ingin mengakhiri akhir pekan dan libur panjang berwana air, Pantai Trikora dirasa dapat menjadi pilihan. Namun, anda perlu waspada dan menjaga orang-orang yang ada disekitar anda. (Antara)
Editor: Rusdianto