Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura menyatakan arus mudik dan balik Lebaran 2025/ Idul Fitri 1446 Hijriah berjalan aman dan lancar.
Nyanyang melakukan monitoring langsung di lapangan bersama pemangku kepentingan terkait, mulai dari kepolisian, TNI, KSOP, Pelni hingga ASDP guna memastikan pelaksanaan mudik tahun ini berlangsung kondusif.
"Dari pantauan di lapangan, arus mudik menggunakan kapal Pelni, kapal roro, serta pesawat relatif aman dan lancar," kata Wagub Nyanyang di Tanjungpinang, Kepri, Kamis.
Wagub secara khusus mengapresiasi petugas-petugas yang terlibat dalam hal menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik masyarakat, baik di pelabuhan maupun bandara sehingga pemudik aman dan nyaman.
Baca juga: Kejari dan Pemkot Batam kerja sama program P2L gandeng 64 KWT
Dari laporan yang diterimanya, arus mudik di Kepri pada tahun ini mengalami lonjakan sekitar sepuluh persen, sementara arus balik sekitar delapan persen.
"Kalau dilihat, antara arus mudik dan balik di Kepri seimbang, tak ada lonjakan yang signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.
Selain itu, Nyanyang juga mengklaim daya beli masyarakat tetap terjaga selama periode lebaran tahun ini kendati ada kebijakan efisiensi belanja pemerintah. Hal ini mengingat tingginya permintaan masyarakat untuk merayakan momen lebaran.
Harga kebutuhan pokok saat Ramadhan hingga hari raya pun relatif stabil, meskipun ada sedikit kenaikan harga beberapa komoditas pokok seperti daging sapi, ayam dan cabai di Tanjungpinang, Karimun dan Batam.
"Kenaikannya tak terlalu signifikan, misalnya di Tanjungpinang harga daging sapi biasanya Rp150 ribu naik jadi Rp170 ribu jelang lebaran karena pertimbangan biaya operasional dan permintaan tinggi, tapi sekarang harganya sudah normal kembali," ujarnya.
Baca juga: Polda Kepri catat penurunan angka kecelakaan selama mudik Lebaran 2025
Wagub Nyanyang turut menanggapi kenaikan harga tiket pesawat menjelang mudik Idul Fitri yang cukup tinggi, menurutnya, hal itu disebabkan animo masyarakat yang akan mudik begitu ramai, sementara kapasitas maskapai penerbangan terbatas. Selama periode mudik, bandara di Kepri melayani sekitar 86 penerbangan.
Ia juga mengakui kenaikan harga tiket pesawat untuk kelas bisnis di Kepri cukup mahal disebabkan harga tiket kelas ekonomi sudah habis terjual sejak jauh-jauh hari sebelum arus mudik.
"Pemerintah telah mensubsidi tiket penerbangan saat mudik, sehingga kenaikannya tidak terlalu tinggi," ucap Nyanyang.
Nyanyang menambahkan Pemprov Kepri aktif berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI guna memastikan harga tiket pesawat selama arus mudik dan balik tetap stabil.
Adapun mayoritas pemudik di Kepri menggunakan transportasi laut, seperti kapal cepat antarpulau, Pelni, dan kapal roro.
Baca juga:
Pemprov Kepri siapkan 10 hektar lahan untuk Sekolah Rakyat
Kapolda Kepri apresiasi Operasi Ketupat Seligi 2025 berakhir kondusif
Komentar