Batam (Antaranews Kepri) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencanangkan Pulau Ngenang di Kecamatan Nongsa sebagai daerah tujuan wisata Kampung Tenun.
Ketua Dekranasda Batam, Marlin Agustina Rudi di Batam, Kamis, menyatakan akan melakukan pelatihan tenun kepada warga pulau penyangga itu selama dua pekan demi mendukung realisasi Kampung Tenun.
"Pulau Ngenang ini nyaman dan rindang, cocok jadi destinasi wisata, kampung tenun," kata dia.
Dengan pencanangan itu, diharapkan semakin banyak pelancong dalam dan luar negeri yang datang ke Pulau Ngenang.
Menurut dia, Pulau Ngenang cocok menjadi daerah tujuan wisata. Selain karena alamnya yang indah, pulau itu juga relatif mudah dijangkau.
Pelancong hanya perlu menempuh perjalanan menggunakan kapal selama 10 hingga 15 menit dari pulau utama Batan.
Sementara itu, Dekranasda memilih untuk melakukan pelatihan tenun di sana untuk melestarikan budaya lokal.
"Dengan adanya tenun Batam diharapkan dapat mempromosikan Kota Batam kepada masyarakat luas," ujarnya.
Dia berharap, ilmu tenun yang diajarkan dapat menjadi kearifan lokal masyarakat setempat dan terus ditularkan ke generasi berikutnya.
Dengan begitu, Pulau Ngenang akan dikenal sebagai Kampung Tenun yang menghasilkan kain yang indah.
Ia pun berkomitmen untuk terus mendukung program dengan menambah alat tenun, bila kegiatan itu berkembang.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Januar Arif, menyatakan sengaja membawa pelatih tenun dari Sumatera Utara untuk mengajarkan masyarakat setempat.
Pemkot Batam juga menyiapkan lima set alat tenun yang dapat digunakan langsung para pengrajin.
Ketua Dekranasda Batam, Marlin Agustina Rudi di Batam, Kamis, menyatakan akan melakukan pelatihan tenun kepada warga pulau penyangga itu selama dua pekan demi mendukung realisasi Kampung Tenun.
"Pulau Ngenang ini nyaman dan rindang, cocok jadi destinasi wisata, kampung tenun," kata dia.
Dengan pencanangan itu, diharapkan semakin banyak pelancong dalam dan luar negeri yang datang ke Pulau Ngenang.
Menurut dia, Pulau Ngenang cocok menjadi daerah tujuan wisata. Selain karena alamnya yang indah, pulau itu juga relatif mudah dijangkau.
Pelancong hanya perlu menempuh perjalanan menggunakan kapal selama 10 hingga 15 menit dari pulau utama Batan.
Sementara itu, Dekranasda memilih untuk melakukan pelatihan tenun di sana untuk melestarikan budaya lokal.
"Dengan adanya tenun Batam diharapkan dapat mempromosikan Kota Batam kepada masyarakat luas," ujarnya.
Dia berharap, ilmu tenun yang diajarkan dapat menjadi kearifan lokal masyarakat setempat dan terus ditularkan ke generasi berikutnya.
Dengan begitu, Pulau Ngenang akan dikenal sebagai Kampung Tenun yang menghasilkan kain yang indah.
Ia pun berkomitmen untuk terus mendukung program dengan menambah alat tenun, bila kegiatan itu berkembang.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Januar Arif, menyatakan sengaja membawa pelatih tenun dari Sumatera Utara untuk mengajarkan masyarakat setempat.
Pemkot Batam juga menyiapkan lima set alat tenun yang dapat digunakan langsung para pengrajin.